Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Akui Sulit Cetak Laba Selama Pandemi

Perusahaan Akui Sulit Cetak Laba Selama Pandemi Kredit Foto: Antara/Risky Andrianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hasil survei kegiatan dunia usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) menunjukkan kondisi keuangan perusahaan terjadi penurunan pada kuartal II/2020. Berdasarkan kondisi likuiditasnya, Saldo Bersih (SB) likuiditas perusahaan pada kuartal II/2020 tercatat sebesar -18,13% atau turun cukup dalam dari 14,94% pada triwulan sebelumnya.

"Sebanyak 29,56% responden menjawab kondisi likuiditas buruk pada kuartal II/2020, atau dengan persentase lebih besar dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 9,72%," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, di Jakarta, Senin (13/7/2020).

Baca Juga: Ampun-Ampunan, Kegiatan Dunia Usaha Triwulan II Bikin Meringis

Onny mengatakan, tidak hanya kondisi keuangan, tetapi juga kemampuan perusahaan untuk mencetak laba (rentabilitas) pada kuartal II/2020 turun cukup dalam dengan SB sebesar -25,56% dari 11,53% pada triwulan sebelumnya. Serupa dengan yang terjadi pada aspek likuiditas, terdapat peningkatan persentase responden yang menjawab rentabilitas dalam kondisi buruk yaitu sebesar 36,14% dari 12,30% pada kuartal sebelumnya.

Di sisi lain, lanjut dia, responden menilai akses kredit perbankan pada kuartal II/2020 cenderung lebih sulit dibandingkan kuartal sebelumnya. SB akses kredit pada kuartal II/2020 sebesar -9,14%, menurun dibandingkan 4,17% pada kuartal I/2020.

"Responden yang menjawab bahwa akses kredit selama tiga bulan terakhir lebih sulit tercatat sebesar 13,86%, meningkat dari kuartal sebelumnya sebesar 5,13%," ucapnya.

Hasil SDU juga menunjukkan bahwa kegiatan usaha pada kuartal II/2020 terindikasi turun lebih dalam dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha periode tersebut sebesar -35,75%, turun lebih dalam dari -5,56% pada kuartal I/2020.

Berdasarkan sektor ekonomi, penurunan kegiatan usaha pada kuartal II/2020 terjadi pada seluruh sektor dengan penurunan terdalam pada sektor Industri Pengolahan (SBT -11,61%), sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (SBT -7,21%), dan sektor Jasa-jasa (SBT -4,49%).

"Responden menyampaikan bahwa penurunan realisasi kegiatan usaha masih disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 yang menghambat kegiatan produksi, menurunnya permintaan, serta gangguan pasokan dan distribusi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: