Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tolak RUU HIP, Bamsoet Ajak KAHMI Sosialisasikan 4 Pilar MPR RI

Tolak RUU HIP, Bamsoet Ajak KAHMI Sosialisasikan 4 Pilar MPR RI Kredit Foto: MPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, mengungkapkan sikap Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) sejalan dengan MPR RI serta Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno, Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), serta organisasi kemasyarakatan lainnya, yang menilai Pancasila sebagai ideologi negara tak tepat diatur dalam undang-undang.

Atas dasar itu, RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) tak perlu dilanjutkan pembahasannya karena hanya akan mendatangkan banyak polemik dalam kehidupan kebangsaan.

Baca Juga: Bamsoet: Indonesia Siap Tampung Investasi dari Qatar

"Yang perlu diatur justru adalah teknis pengelolaan pembinaan Pancasila yang dijalankan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Jadi, yang diperlukan adalah payung undang-undang untuk BPIP, bukan RUU HIP," ujar Bamsoet saat menerima Pengurus KAHMI, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Selasa (14/7/20).

Bamsoet melanjutkan, Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan pimpinan MPR RI minggu lalu juga telah menyatakan bahwa pemerintah sudah menugaskan Menkopulhukam Mahfud MD untuk mengkaji pengusulan payung undang-undang untuk BPIP. 

Mantan Ketua DPR RI ini juga mengajak KAHMI yang memiliki kader tersebar ke berbagai daerah bisa membangun kerja sama dengan MPR RI dalam menyosialisasikan Empat Pilar MPR RI. Dukungan KAHMI akan makin mewarnai dukungan kalangan organisasi keagamaan dalam menguatkan solidaritas kebangsaan yang dirangkai dalam Empat Pilar MPR RI.

"Dimensi amal usaha yang kini sedang dibangun KAHMI melalui Universitas Digital, TV Channel, dan website online commercial merupakan wujud nyata KAHMI dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian dari Empat Pilar MPR RI," kata Bamsoet.

Sinergi lebih jauh antara MPR RI dengan KAHMI harus banyak melahirkan terobosan dalam implementasi Empat Pilar MPR RI. Bamsoet juga menegaskan bahwa sinergi itu tak boleh hanya sebatas dalam pelaksanaan seminar ataupun simposium saja, melainkan harus ada kreativitas lainnya yang out of the box.

Mantan Presidium KAHMI dan Anggota Dewan Pakar KAHM ini menuturkan, Presiden Soekarno sebagai founding father sekaligus proklamator telah mengingatkan bahwa "Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan, melainkan negara semua buat semua". Itu menunjukan bahwa semangat gotong royong adalah bagian penting dalam membangun bangsa dan negara.

"Empat Pilar MPR RI yang terdiri dari Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika merupakan titik temu, titik pijak, dan titik tuju bangsa Indonesia. Makin banyak elemen bangsa yang terlibat di dalamnya, akan makin membuat masa depan Indonesia cerah. Sebagai sebuah bangsa maupun sebuah negara, Indonesia akan tetap terjamin ada sampai kapan pun, tak terpecah belah, tak hilang ditelan zaman," pungkas Bamsoet.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: