Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Himbara Akui LinkAja Alami Pertumbuhan Transaksi Selama Pandemi

Himbara Akui LinkAja Alami Pertumbuhan Transaksi Selama Pandemi Kredit Foto: Mochamad Rizky Fauzan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Himpunan Bank Negara (Himbara), yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), mencatat pertumbuhan transaksi ke PT Fintek Karya Nusantara atau yang dikenal LinkAja. Direktur Konsumer BRI Handayani menjelaskan, transaksi pengisian dana atau top up ke aplikasi LinkAja terus mengalami pertumbuhan yang signifikan seiring dengan program kerja sama antara BRI dan LinkAja.

"Secara year on year, pertumbuhan transaksi yang top up itu hampir dua kali lipat dari BRI. Kalau kita lihat dari sisi number of transaction-nya itu bertumbuh 181 persen. Kemudian dari sisi volume dananya meningkat delapan kali lipat," ujar Handayani dalam diskusi virtual, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga: LinkAja Klaim Tren Transaksinya Meningkat Selama Pandemi

Hal itu diamini oleh Senior Vice President Digital Banking Bank Mandiri Sunarto Xie yang menyampaikan bahwa transaksi untuk top up LinkAja sudah mencapai dua juta transaksi dengan nominal Rp600 miliar. Selain itu, Bank Mandiri juga mencatat pengisian dana untuk uang digital (e-money) dari aplikasi LinkAja juga tumbuh mencapai lebih dari 100 ribu transaksi per bulan.

"Per Mei kita punya dua juta transaksi. Itu kalau dinominalkan itu sekitar Rp600 miliar," ucap Sunarto, Rabu (15/7/2020).

Sementara itu, Direktur Teknologi BNI YB Hariantono mengatakan meski belum bisa menyebutkan data terbaru mengenai transaksi perseroan kepada LinkAja, pertumbuhan transaksi bisa terlihat meningkat dengan tercatatnya jumlah jaringan laku pandai BNI yakni sebanyak 160 ribu Agen46. Agen46 tersebut dapat menerima transaksi Linkaja seperti pembayaran dan setor tunai.

"Saat ini, dari 160 ribu sudah implementasi kira-kira 50 ribu Agen46 bisa terima transaksi LinkAja. Akan kita terus perluas sehingga sistem pembayaran ini menjadi interoperable sistem pembayaran," ujar Hariantono dalam diskusi virtual, Rabu (15/7/2020).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: