Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teman Mau Pinjam Uang? Bilang Gak Ada Disebut Pelit...

Teman Mau Pinjam Uang? Bilang Gak Ada Disebut Pelit... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah masa pandemi, banyak orang merasakan dampak ekonomi telah membawa kita ke situasi tak normal, cari uang susah dan juga cuan tak lagi segemilang seperti di masa normal. Tak jarang, orang-orang pun berusaha menutupi defisit dengan berbagai cara, salahsatunya dengan cara berhutang.

Survei Bank of America menyatakan utang bisa merusak hubungan pertemanan apalagi jika yang dipinjami lebih dari USD500. Uang memang tak kenal saudara, sekalipun uang dipinjami ke saudara kita, tapi keterkaitannya tak kenal hubungan darah. Lalu, bagaimana tips dan trik lika-liku utang tanpa merusak rasa persaudaraan? Dan berikut tipsnya...

1. Katakan Tidak dengan Cara yang Tepat

Hal ini dilakukan jika pinjaman dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan konsumtif. Kalaupun ada uang yang berlebih, bisa saja bilang bahwa kita tidak melakukan pinjam meminjam uang untuk alasan yang konsumtif.

Baca Juga: DPR Tegaskan Dana PMN Bukan Buat Bayar Utang

Kita bisa bilang apa adanya dan tidak perlu berpura-pura tak mempunyai uang atau kebutuhan yang lain. Dengan mengambil sikap ini, mungkin kita akan dilabeli status pelit atau tidak peduli. Tapi, percayalah, teman yang benar-benar baik tidak akan bersikap seperti itu.

2. Tawarkan Solusi

Tentunya, menawarkan solusi juga boleh dilakukkan dengan meminjam ke pihak yang berwenang secara legal. Namun, jika tetap ingin membantu dapat memberikan uang sebesar batas toleransi, dan anggap saja hal itu sebagai sumbangan apabila terjadi hal yang tidak mengenakkan.

3. Jika Terpaksa Memberikan Pinjaman

Jika kita terpaksa memberikan pinjaman dalam jumlah besar, tidak ada salahnya untuk meminta jaminan. Apabila pinjaman melebihi nominal di atas Rp50 juta sebaiknya dibuatkan perjanjian legal di hadapan notaris. Tidak peduli sebaik apapun hubungan kita saat ini. Sikap legal yang tepat sebaiknya tetap dilakukan.

Tetap ingat ya, pinjam boleh saja tapi jangan untuk hal yang bersifat konsumtif. Utamakan meminjam untuk hal yang bersifat penting atau darurat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: