Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tokoh Papua Freddy Numberi Ingatkan Bahaya Politik Adu Domba

Tokoh Papua Freddy Numberi Ingatkan Bahaya Politik Adu Domba Kredit Foto: Antara/Indrayadi TH
Warta Ekonomi -

Tokoh Senior Masyarakat Papua Laksamana Madya TNI (Purn) Freddy Numberi khawatir terhadap situasi politik nasional saat ini utamanya di Tanah Papua. Dia mendapati ujaran kebencian yang kemudian disusul dengan isu rasisme dan diskriminasi mulai menghantui sebagian generasi milenial Papua, baik dalam negeri maupun di kota-kota studi di luar negeri. 

Situasi ini pula yang menyebabkan Papua terus memanas akibat kritik yang datang baik dari luar negeri maupun dalam negeri sendiri.

Baca Juga: Soal Kasus Kematian Warga Asiki Papua, Ini Update Komnas HAM

Menurut Freddy, untuk atasi hal tersebut, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dibutuhkan suatu perubahan sikap politik dan kebijakan yang arif dalam menelaah situasi di Papua dewasa ini.

Rekonsiliasi juga diperlukan untuk mengatasi konflik secara menyeluruh, serta menyelesaikan masalah pelanggaran HAM yang telah terjadi dan mencegah terjadinya pelanggaran HAM melalui perbaikan kebijakan yang mengutamakan perlindungan keselamatan manusia.

"Para diplomat di negara-negara yang selalu mengkritisi Pemerintah Indonesia harus menguasai anatomi permasalahan di Papua secara baik sehingga bijak dalam menjelaskan persoalan yang terjadi di Papua," kata Freddy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

Tidak bisa dipungkiri, sambung Freddy, fakta di lapangan masih ada kemiskinan dan kesehatan yang belum teratasi dengan baik dan tuntas di Tanah Papua, di samping adanya pelanggaran-pelanggaran Hak Asasi Manusia.

Namun demikian, dirinya berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang selama pemerintahannya sangat peduli terhadap masyarakat Papua.  Hal ini dibuktikan bukan saja pada kunjungannya yang lebih dari 15 kali ke Tanah Papua, tetapi pembangunan yang dilakukan Jokowi melalui pendekatan antropologi budaya yang perlu diapresiasi.

"Seharusnya seluruh jajaran pemerintahan di pusat maupun di daerah mengikuti jejak langkah Presiden Jokowi dalam membangun Papua. Dengan demikian isu-isu negatif yang berkembang baik di dalam negeri maupun di luar negeri terutama di Papua dapat di tepis," tutur eks Menteri Perhubungan ini.

Sebagai bangsa, jelas Menteri Kelautan dan Perikanan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla ini, harus mengakui bahwa pelanggaran HAM di Indonesia terutama di Papua masih menjadi 'pekerjaan rumah' rezim pemerintah yang silih berganti.

Dia mendapati ada banyak rekayasa politik yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak mencintai keutuhan bangsa Indonesia dan memecah belah (divide et impera) di kalangan masyarakat terutama di "akar rumput".

"Ujaran kebencian, diskriminasi, maupun caci maki politik, menyayat hati kita sebagai anak bangsa Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: