Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib Reshuffle Menkes Terawan Ada di Kota Surabaya

Nasib Reshuffle Menkes Terawan Ada di Kota Surabaya Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi -

Di tengah panasnya isu reshuffle kabinet, Menkes Terawan Agus Putranto mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk berkantor di Surabaya tiap akhir pekan.

Presiden Jokowi ingin Terawan segera menekan penyebaran corona di Jawa Timur (Jatim) yang masih menggila. Berhasil atau tidaknya Terawan menjinakkan corona di Jatim diprediksi akan menjadi penentu nasibnya di kabinet.

Baca Juga: Menkes Terawan Didesak DPR Segera Lakukan...

Akhir-akhir ini, Jatim selalu menjadi penyumbang terbanyak kasus baru corona. Tingginya angka kasus di Jatim membuat Presiden memerintahkan Terawan memimpin langsung penanganan Covid-19 di Jatim.

Sekda Jatim Heru Tjahjono mengatakan Terawan berkantor di Gedung Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan di Jalan Indrapura, Surabaya. Gedung itu telah disulap menjadi Rumah Sakit Lapangan Indrapura Surabaya. RS itu khusus menangani pasien Covid-19.

"Di sana banyak ruang yang representatif untuk kantor Pak Menkes," ujar Heru di Gedung Negara Grahadi, belum lama ini.

Pada Minggu kemarin, Terawan sudah ke Surabaya dan melakukan sejumlah kegiatan di antaranya berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim di Kantor Dinas Kesehatan.

Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah akan membangun rumah sakit darurat lagi di Jatim. RS darurat ini akan menjadi tempat isolasi pasien terpapar virus corona.

"Ada rencana begitu. Itu sebentar lagi di Jatim akan ada tempat isolasi. Saat ini sedang disiapkan pemerintah," ujarnya.

Wiku menyatakan pembuatan RS darurat ini sebagai salah satu langkah pemerintah menangani lonjakan pasien positif terinfeksi Covid-19 di Jatim. Ahli dalam bidang kebijakan kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi itu menyebut, secara umum salah satu faktor penyebab kematian karena penanganan pasien yang belum optimal di rumah sakit.

"Kenapa ada kasus kematian itu bisa jadi disebabkan karena penanganan medis yang belum maksimal," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: