Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inggris Boikot Huawei, China: Kami Akan Ambil Tindakan Tegas!

Inggris Boikot Huawei, China: Kami Akan Ambil Tindakan Tegas! Kredit Foto: Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian
Warta Ekonomi, Bogor -

China bakal mengambil tindakan guna mengatasi larangan 'diskriminatif' Inggris terhadap Huawei; keputusan yang telah merusak kepercayaan investasi China di negara itu, menurut Kementerian Perdagangan China.

Sebelumnya, China memperingatkan, pelarangan peran Huawei dalam jaringan 5G Inggris bakal merugikan investasi negara yang berada di bawah pimpinan Boris Johnson itu, Rabu (15/7/2020).

"China sedang mengevaluasi tindakan Inggris yang telah mengkhianati prinsip-prinsip perdagangan bebas dan akan mengambil langkah-langkah untuk tegas membela hak-hak hukum perusahaan asal negara kami," ujar Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng, seperti yang Warta Ekonomi kutip dari Reuters, Jumat (17/7/2020).

Baca Juga: Kecewa Soal Putusan Inggris ke Huawei, China: Kalian Bakal Rugi!

Baca Juga: 5 Negara yang Boikot Teknologi 5G Huawei, Bukan Cuma Inggris?

Asal tahu saja, awal pekan ini Johnson memerintahkan penghapusan komponen teknologi Huawei dari jaringan 5G Inggris pada akhir 2027. China menganggap keputusan itu lahir akibat tekanan politik dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Kementerian Luar Negeri China bahkan berujar, "Inggris kehilangan independensi dalam hal Huawei. (Harusnya) mereka mengambil keputusan bertanggung jawab, sejalan dengan kepentingan jangka panjangnya."

Sudah begitu, Gao mendesak Inggris memperbaiki kesalahan keputusan itu serta melindungi relasi dagang yang baik dengan China.

Pekan ini, Trump mengakui kalau keputusan Inggris sedikit banyak menjadi tanggung jawabnya. Namun, Inggris membantah dan mengatakan, "keputusan kami berlandaskan kekhawatiran keamanan dan risiko terganggunya pasokan peralatan Huawei akibat sanksi AS."

Sekadar informasi, Inggris telah memberi peran terbatas dalam jaringan 5G-nya kepada Huawei pada Januari lalu. Namun, sejumlah unsur di pemerintahan Inggris menolak keputusan itu.

AS telah berulang kali menuding Huawei sebagai agen dari pemerintah China. Akan tetapi, Huawei membantah tuduhan AS yang menyebut pihaknya sebagai mata-mata China. "AS ingin menggagalkan pertumbuhan kami, karena tak ada perusahaan di negaranya yang bisa menawarkan teknologi serupa dengan harga kompetitif," kata Huawei.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: