Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mau Tambah Tekanan ke China, AS Akan Perluas Pembatasan Teknologi

Mau Tambah Tekanan ke China, AS Akan Perluas Pembatasan Teknologi Kredit Foto: REUTERS/Sergio Perez
Warta Ekonomi, Bogor -

Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (AS) mulai menyusun daftar komponen teknologi telekomunikasi yang berbahaya bagi keamanan nasional; demi memperluas pembatasan peralatan Huawei dan ZTE.

Sebelumnya, FCC telah memberi label 'vendor dengan risiko keamanan tinggi' kepada perusahaan-perusahaan China. Lembaga itu juga ogah mengucurkan dana subsidi pemerintah kepada perusahaan telekomunikasi yang masih menggunakan teknologi Huawei, ZTE, dan kawan-kawan.

"Keputusan ini merupakan langkah lain kami untuk menghapus peralatan teknologi yang tak dapat dipercaya," ujar Komisioner FCC dari Partai Demokrat AS, Geoffrey Starks, dilansir dari Bloomberg, Jumat (17/7/2020).

Baca Juga: Inggris Boikot Huawei, China: Kami Akan Ambil Tindakan Tegas!

Baca Juga: Harta Miliarder Teknologi Asia Balap Bos Google & Tesla, Mantap!

Untuk saat ini, daftar itu mencakup komponen teknologi milik Huawei dan ZTE. Agensi meminta saran publik dan lembaga keamanan terkait penambahan daftar peralatan yang mesti dibatasi.

Starks menambahkan, "kami membutuhkan rencana yang lebih luas dan lebih kohesif untuk mengembangkan dan mendukung alternatif."

Tak cuma itu, ia juga meminta Kongres menyediakan bantuan bagi operator kecil yang memerlukan dana demi menghapus peralatan teknologi Huawei dan ZTE. Berdasarkan laporanĀ Bloomberg, operator yang menggunakan teknologi Huawei umumnya berada di pedesaan kecil.

Pemerintahan Trump juga telah mendesak para sekutu untuk melarang pemasangan teknologi Huawei ke dalam jaringan 5G, dengan alasan, "teknologi Huawei dapat menjadi alat spionase pemerintah China."

Hasilnya, pada Selasa (14/7/2020), Inggris memerintahkan untuk melepas teknologi 5G Huawei pada akhir 2027; yang pada akhirnya membuat pemerintah China murka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: