Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hancurkan 2 Masjid dan 1 Pura, Dewan India Diprotes

Hancurkan 2 Masjid dan 1 Pura, Dewan India Diprotes Kredit Foto: Techcrunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua partai All India Majlis-e-Ittehadul Muslimeen (AIMIM), Asaduddin Owaisi, menyayangkan Dewan Wakaf Telangana yang gagal memberi resolusi melawan penghancuran Masjid di kompleks sekertariatnya sendiri.

"Mereka gagal menunaikan tugas melindungi Masjid. Harusnya orang yang kompeten mampu mencegah hal itu," cuit Owaisi di akun Twitternya dilansir dari ANI News pada Jumat (17/7/2020).

Baca Juga: Harapan India di Tengah Konflik dengan China: Harus Diselesaikan

Owaisi mengatakan, Dewan Wakaf Telangana sempat mengadakan rapat. Namun, rapat itu gagal menghasilkan keputusan apapun soal mencegah penghancuran dua masjid di sana. Ia mengutuk penghancuran Masjid dan Pura Hindu di kompleks sekertariat itu. Ia menuntut penangkapan atas kontraktor penghancuran tersebut.

Selama proses penghancuran kompleks sekertariat di Telangana, Masjid dan Pura juga dihancurkan. "Kontraktornya harus dihukum penjara, publik harus tahu kami mengutuk tindakan ini," ujar Owaisi.

Owaisi mengajak pemerintah duduk bersama guna menangani kisruh akibat penghancuran rumah ibadah. Ia menekankan sebenarnya tak melarang pembangunan sekertariat baru.

"Namun, apa yang kami minta itu adalah jangan menghancurkan struktur yang sudah ada," ujarnya. "Kami ingin Masjid dibangun lagi di lokasi yang sama."

Sebelumnya, Pemerintah India menghancurkan dua masjid dan sebuah Pura pada Senin (6/7). Penghancuran tersebut menjadi bagian dari rencana pembangunan kompleks baru sekretariat Telangana.

Masjid Dafaatir-e-Muatamadi terletak berdekatan dengan Blok C, sedangkan Masjid-e-Hashmi terletak di dekat Blok D. Sementara, Kuil Nalla Pochamma terletak di tengah-tengah bangunan. Pemerintah melihat tiga bangunan ini dianggap menghalangi pembangunan sekretariat baru.

Masjid-e-Hashmi adalah masjid yang tertua di dekat Blok D. Pemerintah Andhra Pradesh juga telah berusaha banyak untuk menggeser masjid. Namun, setelah ditentang oleh cendekiawan Islam dan Muslim umum, pembangunan blok D tidak lagi mempedulikan tentang masjid.

Sementara itu, Masjid Dafaatir-e-Muatamadi dibangun pada masa pemerintahan Kongres dengan biaya 20 juta rupe atau sekitar Rp3,8 miliar. Karyawan sekretariat dan kantor pemerintah di sekitarnya biasa salat di masjid agung. Masjid ini juga biasa digunakan salat Jumat dengan ratusan jamaah.

Sesuai dengan rencana yang disiapkan pemerintah untuk pembangunan sekretariat baru, diputuskan untuk menghancurkan dua masjid dan sebuah kuil. Ketiga bangunan ibadah itu akan dibangun di tempat lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: