Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sandiaga Ajak Pengusaha Mitigasi Risiko Ekonomi di Masa Pandemi

Sandiaga Ajak Pengusaha Mitigasi Risiko Ekonomi di Masa Pandemi Kredit Foto: Instagram @sandiuno
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengusaha Sandiaga Uno melihat pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat pandemi Covid-19, ditambah banyak bisnis yang lesu dan akhirnya gulung tikar akibat tidak ada pemasukan.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, Covid-19 tidak hanya memperburuk bisnis itu sendiri, tetapi juga beberapa tenaga pekerja harus dirumahkan bahkan ada yang terkena PHK imbas tak adanya pemasukan ketika massa pandemi. Atas kondisi ini, ia pun menegaskan ada beberapa strategi agar bisnis tetap tumbuh dan berkembang di era new normal. Pandemi Covid-19 akan mengubah kebiasaan masyarakat menjadi lebih baik ke depan.

Baca Juga: Pesan Sandiaga: Koruptor Harusnya Malu dengan Petugas KRL!

Menurut Sandi, pada saat pandemi mulai terjadi, mobilitas semua orang menjadi terbatas. Hal itu secara langsung memberi tekanan terhadap perekonomian. Dirinya mengajak masyarakat untuk bangkit kembali dan beradaptasi dengan new normal. Oleh sebab itu, ia mengingatkan untuk merencanakan strategi mutakhir agar bisnis tetap tumbuh dan berkembang di era new normal.

"Koreksi rencana bisnis, beradaptasi terhadap dampak krisis. Petakan risiko, buat rencana mitigasinya. Jangan lupa untuk memasukkan aspek penghematan dan pertahankan biaya-biaya utama," katanya di Jakarta, Sabtu (18/7/2020).

Selain merencanakan strategi mutakhir agar bisnis tetap tumbuh, Sandiaga juga meminta agar membuat perencanaan skenario terburuk sehingga dapat diketahui langkah-langkah yang tepat untuk mengantisipasi hal itu.

"Terapkan juga perencanaan dengan skenario terburuk dan tentu alternatif terbaik. Jangan lupa prediksikan dana untuk tiga bulan ke depan," tegasnya.

Dia menuturkan, semua orang harus bersiap karena pada saatnya usaha akan dibuka kembali secara bertahap sektor demi sektor dengan tetap meminimalisasi risiko kesehatan masyarakat, sekaligus memulih kegiatan ekonomi.

"Tentukan tingkat risiko kesehatan dari setiap jenis pekerjaan. Tentukan jenis pekerjaan mana yang memiliki pengaruh terbesar pada perekonomian. Petakan risiko kesehatan dan pengaruhnya pada perekonomian," ucapnya.

Sementara itu, Founder KAHMIPreneur, Kamrussamad menambahkan, pandemi ini membuat ekonomi global berpengaruh sangat signifikan, bahkan skenario terburuknya akan ada penurunan ekonomi secara global sebesar 30%. Bahkan, pengangguran di seluruh dunia akan meningkat sebanyak 180 juta orang.

"Kita lihat juga di negara tetangga kita ada Singapura dan Thailand. Dua negara ini mengalami minus hingga 0.7 di kuartal pertama dan bisa mencapai minus 12 pada kuartal kedua, begitu juga dengan Thailand juga mengalami minus di angka 1.8 di kuartal pertama dan minus 10 di kuartal kedua," tegasnya.

Atas dasar itu, Anggota Komisi XI DPR itu pun meminta Indonesia juga bersiap-siap menghadapi resesi yang dihadirkan oleh bencara nonalam ini. Salah satu tanda yang signifikan adalah daya beli masyarakat yang sudah menurun sehingga pemerintah juga harus mempersiapkan segala sesuatunya.

"Pemerintah juga harus mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: