Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Latihan Perang India Bisa Bikin China Naik Darah Lagi karena...

Latihan Perang India Bisa Bikin China Naik Darah Lagi karena... Kredit Foto: Defence Aviation
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah kendaraan perang Angkatan Bersenjata India (BSS) berkumpul di Desa Stakna, Distrik Leh, Ladakh, dekat perbatasan China. Kendaraan tempur dalam jumlah besar dikerahkan dalam rangka latihan tempur yang digelar sejak Sabtu (18/7/2020).

Menurut laporan yang dikutip dari Army Recognition, dalam latihan tempur ini Angkatan Bersenjata India mengerahkan kendaraan infanteri BMP-2Sarath, tank tempur utama T-90S, helikopter tempur AH-64 dan HAL Rudra, serta helikopter angkut Mi-17V5.

Baca Juga: Konflik China, Anggota Kongres Sebut Pemerintah India Pengecut

Menteri Pertahanan India, Rajinath Singh, Kepala Staf Pertahanan India, Jenderal Bipin Rawat, dan Kepala Staf Angkatan Darat India, Jenderal Manoj Naravane, sudah tiba di Stakna sejak Jumat (17/7/2020).

Singh, Rawat, dan Naravane dijadwalkan akan melihat langsung prosesi latihan tempur itu. Ketiga tokoh pertahanan dan militer India ini juga akan melakukan kunjungan ke sejumlah daerah dekat Garis Aktual Kontrol (LAC) dekat perbatasan China.

Singh menjelaskan bahwa sejuah ini ada kemajuan dalam negosiasi dengan China terkait masalah sengketa wilayah perbatasan. Akan tetapi, Singh tidak bisa menjamin situasi di Ladakh akan terus kondusif.

"Pembicaraan dengan China tentang kebuntuan perbatasan sedang berkembang. Tetapi, tidak menjamin sejauh mana itu akan diselesaikan," ucap Singh dikutip dari Hindustan Times.

"Saya ingin memastikan bahwa tidak ada kekuatan di dunia yang dapat menyentuh satu inci pun dari tanah India atau bisa menempatinya. Kedua belah pihak berkomitmen untuk menyelesaikan pelepasan pasukan dan prosesnya rumit serta membutuhkan verifikasi secara berkelanjutan," katanya.

Dalam laporan lainnya dari Financial Express, pengerahan kendaraan tempur ini adalah respons India terhadap penyebaran pasukan, artileri perang, dan sejumlah kendaraan tempur yang sebelumnya dilakukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

Tensi ketegangan antara India dan China memang belum sepenuhnya menurun. Akan tetapi, pasca bentrokan maut pada 15 Juni 2020, pasukan kedua negara lebih menahan diri di wilayahnya masing-masing. Akan tetapi, India melihat China terus memperkuat armada tempurnya di sepanjang perbatasan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: