Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Marah Soal Putusan Inggris ke Huawei, Riset: PDB Bisa Turun

China Marah Soal Putusan Inggris ke Huawei, Riset: PDB Bisa Turun Kredit Foto: TechCrunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Inggris merasa gelisah setelah memutuskan akan menghapus peran Huawei dalam jaringan 5G-nya pada 2027. Loh, mengapa demikian?

Asal tahu saja, China menentang keras keputusan Inggris terhadap Huawei--bahkan sampai menyatakan kalau itu bakal berdampak terhadap investasi perusahaan-perusahaan China di Inggris. Pemerintah China juga mengklaim akan mengambil tindakan tegas sebagai tanggapan terhadap kebijakan Inggris.

Kegelisahan Inggris atas pertikaian diplomatik baru-baru ini terlihat jelas selama akhir pekan lalu. "Induk usaha TikTok, ByteDance, menghentikan diskusi soal proyek pembangunan kantor pusat di Inggris karena konteks geopolitik, merujuk pada kasus Huawei," ujar sumber yang namanya tak disebut, dilansir dariĀ Global Times China, Senin (20/7/2020).

Baca Juga: Habis Boikot Huawei, Inggris Cari Bantuan ke Negara . . . .

Baca Juga: Gawat, Pengiklan Nomor 1 Facebook Ikut Gerakan 'Boikot FB'!

Sekadar informasi, Duta Besar China untuk Inggris, Liu Xiaoming mengisyaratkan soal risiko berkurangnya investasi China ke Inggris--karena perusahaan China mewaspadai perlakuannya terhadap Huawei.

"Dalam 10 tahun terakhir, investasi China di Inggris meningkat 20 kali, peluang besar bagi Inggris. Saya pikir, Inggris benar-benar kehilangan peluang," kata Xiaoming.

Reaksi China terhadap keputusan Inggris pun melahirkan kecemasan baru. Kepala kelompok bisnis Inggris mengutarakan tingkat kecemasan tertentu terhadap hubungan bilateral dua negara itu. Ia pun menyarankan agar kedua pihak kembali mendiskusikan masalah itu.

Rekan Senior di Departemen Politik dan Studi Internasional di Universitas Cambridge, Martin Jacques mengatakan, "Inggris menolak Eropa dan China secara bersamaan, di tengah kondisi di mana mereka mengalami penurunan ekonomi dalam jangka panjang. Konsekuensi dari menolak China akan menjadi ancaman serius bagi Inggris," jelasnya lagi.

Terlepas dari investasi, China merupakan mitra dagang terbesar kedua di Inggris pada 2019. Perdagangan dua arahnya mencapai 68,3 miliar pound, menurut data resmi Inggris.

Lebih lanjut, pelajar China juga berkontribusi kepada universitas-universitas Inggris, setidaknya 1,7 miliar pound setahun--menurut data Institut Nasional Riset Ekonomi dan Sosial Inggris. Riset yang sama menyebut, konflik dagang Inggris-China berisiko menurunkan 90% perdagangan Inggris dan penurunan PDB 0,75%.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: