Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan AS! Negara Ini Berambisi Bangun Koloni di Mars Tahun 2117

Bukan AS! Negara Ini Berambisi Bangun Koloni di Mars Tahun 2117 Kredit Foto: Reuters/Via Dawn
Warta Ekonomi, Dubai -

Uni Emirat Arab (UEA) meluncurkan misi pertamanya ke Mars. UEA menjadi negara Arab pertama yang mengembangkan kemampuan sainsitifik dan teknologi untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak.

Misi bertajuk Hope Probe itu meluncur dari Pusat Antariksa Tanegashima, Jepang, kemarin pada pukul 06.58 waktu setempat. Misi dijadwalkan akan berjalan selama tujuh bulan menuju planet merah dan akan mengorbit di planet tersebut.

Baca Juga: Apa Tujuan UEA Lakukan Misi Antarplanet ke Mars?

Perjalanan 500 juta kilometer untuk mempelajari cuaca dan iklim planet Mars. Nanti misi itu akan mengirimkan data penelitian tentang atmosfer planet Mars.

UEA tak punya pengalaman mendesain dan membuat wahana antariksa. Di dunia memang tak banyak negara yang punya pengalaman ini, kecuali Amerika, Rusia, konsorsium Eropa, dan India.

Fakta bahwa tahun ini UEA mengirim wahana peneliti ke Mars menunjukkan “ambisi besar” negara di Timur Tengah tersebut. Hope hanya dibuat dalam waktu enam tahun dengan bantuan para ahli dari Amerika. Namun, UEA memiliki mimpi hebat.

Mereka merencanakan misi ke Mars pada 2014 dan meluncurkan Program Antariksa Nasional pada 2017. Padahal negara dengan penduduk 9,4 juta yang tergantung terhadap pekerja asing itu tidak memiliki bekal banyak tentang penjelajahan antariksa, tapi mereka memiliki uang.

UEA juga memiliki ambisi untuk membangun pemukiman di Mars pada 2117.

Melansir Reuters, misi itu awalnya akan diluncurkan pada 14 Juli lalu, tapi ditunda karena cuaca buruk. Setelah satu jam diluncurkan, Hope Probe pun mengepakkan panel surya sebagai sumber listriknya dan membangun komunikasi via radio dengan misi di bumi.

Tim ilmuwan dipimpin oleh Sarah Al Amiri yang juga menteri riset dan teknologi UEA. Dia mengungkapkan kegembiraannya sekaligus kelegaannya saat melihat roket pembawa wahana antariksa UEA meluncur ke luar angkasa.

Menurut Al Amiri, dampak peluncuran wahana itu terhadap negaranya sama seperti yang terjadi pada Amerika Serikat ketika Apollo 11 mendarat di bulan 51 tahun lalu, juga pada 20 Juli. Peristiwa itu adalah jangkar bagi seluruh generasi, merangsang semua orang yang menyaksikannya untuk mendorong lebih jauh dan bermimpi lebih besar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: