Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erick Thohir: Hanya 10 Persen Bertahan, Sisanya Berat

Erick Thohir: Hanya 10 Persen Bertahan, Sisanya Berat Kredit Foto: Antara/Adam Bariq
Warta Ekonomi -

Pandemi Covid-19 mengubah segalanya, mulai dari cara bekerja sampai bagaimana mengelola bisnis. Tak hanya sektor swasta, perusahaan BUMN pun terdampak. Karena itu, dalam situasi tak normal dan penuh tantangan akibat Covid-19, semua pihak dituntut untuk menjadi lebih adaptif juga melakukan berbagai terobosan out of the box agar ekonomi pulih.

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan dampak pandemi Covid-19 terasa ke seluruh dunia. Ini terjadi karena semua negara, perusahaan, sektor ekonomi, telah terkoneksi dalam jaringan global. Sementara, akibat Covid-19, semua dituntut menjaga jarak yang mengakibatkan ekonomi menjadi lambat.

Baca Juga: Kenapa Jokowi Pilih Erick Ketuai Tim? Yang Lain Gak Punya Ini

Karena itu, langkah pemerintah tidak mengambil kebijakan lockdown sudah tepat dengan tujuan untuk menyelaraskan aspek kesehatan dan ekonomi. Sehingga, di kuartal pertama ekonomi Indonesia masih tumbuh 2,9 persen sementara sejumlah negara lain di periode sama ada yang sudah minus hingga 17 persen.

Dengan kebijakan adaptasi kebiasaaan baru dibarengi menerapkan protokol kesehatan, Erick berharap ekonomi bisa semakin berputar. Ia optimis, dalam beberapa bulan ke depan, ekonomi akan kembali pulih di kisaran 50 persen dan akan kembali normal 100 persen setelah vaksin ditemukan.

"Ekonomi harus mulai bergerak dan kita yakini dalam beberapa bulan ke depan, maksimal ekonomi 50 persen akan kembali. Saat ini juga menjadi tantangan, melakukan adaptasi, berusaha mencari, mendapatkan uang tapi cost efisiensi juga dilakukan. Namun, ada banyak pekerjaan baru akibat Covid-19, yaitu digitalisasi, semua dipaksa berubah dalam waktu sesingkat-singkatnya," ujar Erick di Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Erick tak memungkiri dampak Covid-19 juga terasa ke perusahaan BUMN. Sebelum Covid-19, di periode Februari 2020, ia masih optimis BUMN akan mampu memberi dividen besar ke negara. Namun, akibat Covid-19 semua berubah di mana mayoritas BUMN terkena dampak dan dari sisi pertumbuhan terganggu. Ia menyebut BUMN sektor digital, kesehatan, dan perkebunan masih bertahan.

"BUMN seperti pengusaha juga. Hanya 10 persen masih bertahan, sisanya berat," katanya jelas Erick.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: