Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hari MKG ke-73, BMKG Jangan Lengah di Masa Pandemi

Hari MKG ke-73, BMKG Jangan Lengah di Masa Pandemi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, BMKG melaksanakan Upacara Peringatan Hari Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (HMKG) ke-73, Selasa, (21/7/2020) secara virtual.

Tahun ini peringatan HMKG Ke-73 mengusung tema BMKG Cepat, Tepat, Akurat: Rakyat Selamat Sejahtera Dalam Adaptasi Kebiasaan Baru. Dalam upacara yang dihadiri oleh seluruh pejabat eselon I-IV, serta perwakilan UPT BMKG di seluruh penjuru wilayah Indonesia ini dipimpin langsung oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Dalam sambutannya, Dwikorita Karnawati mengajak seluruh jajaran di BMKG untuk terus beroperasi menjalankan tugas dengan target capaian optimal meskipun masih menerapkan kombinasi sistem kerja work from home dan work from office. Hal itu merupakan bagian dari adaptasi baru di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Perhatian! BMKG Bilang 51,2 Persen Wilayah Indonesia Kini Mengalami Musim Kemarau

"Dalam masa adaptasi kebiasaan baru ini BMKG dituntut segera melakukan perubahan kebiasaan hidup, bekerja dengan budaya baru, penggunaan teknologi digital, dan mempercepat cara kita beradaptasi dalam menghadapi semua itu," kata Dwikorita.

Dwikorita juga menegaskan untuk tetap tidak lengah dalam menghadapi laju perubahan yang semakin cepat. Berdasarkan analisis, memasuki musim kemarau saat ini, 30% zona musim sudah mengalami kekeringan.

Namun, di berbagai daerah di Indonesia yang berada di wilayah khatulistiwa dan di utara khatulistiwa justru mengalami curah hujan yang tinggi dan ekstrem sehingga menyebabkan banjir dan longsor di beberapa lokasi. Untuk itu, Dwikorita meminta jajaran BMKG baik pusat atau daerah untuk tetap siaga.

"Di Kupang ada suatu daerah yang lebih dari 70 hari tidak hujan. Berarti sudah benar-benar mengalami kekeringan. Sebaliknya ada wilayah-wilayah di sekitar khatulistiwa yang mengalami banjir bandang. Untuk daerah yang sedang mengalami bencana mohon tetap terus intensifkan Virtual Crisis Center. Komunikasi pengolahan data, penyebarluasan data dan informasi dan konsultasi dengan pusat dan balai dilakukan secara virtual," imbuhnya. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: