Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saat Pandemi, Pendapatan STP Malah Naik 4,3% Ini Penyokongnya!

Saat Pandemi, Pendapatan STP Malah Naik 4,3% Ini Penyokongnya! Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) perusahaan penyewa menara telekomunikasi ini pada triwulan pertama yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020 berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp463,7 miliar naik 4,3% YoY dibandingkan dengan pendapatan yang dicatat pada kuartal I 2019.

“EBITDA selama triwulan ini dilaporkan sebesar Rp 385,5 miliar, mewakili margin EBITDA sebesar 83,1%. Per 31 Maret 2020. Kami mengoperasikan 6.400 menara, 38 situs penguat sinyal dalam ruangan dan total 4.724 km1)jaringan serat optik,” kata Presiden Direktur STP Nobel Tanihaha, di Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Ia mengungkapkan jika pelanggan utama perseroan terdiri dari empat operator telekomunikasi seluler terbesar dan paling layak kredit di Indonesia, yaitu XL Axiata, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (“Telkom Group”), PT Indosat Tbk. ("Indosat") dan PT Hutchison 3 Indonesia ("Hutchison") yang menyumbang sekitar 87% dari pendapatan triwulan pertama tahun 2020.

“Perjanjian jangka panjang kami dengan operator telekomunikasi besar ini memberi kami pendapatan dan arus kas yang sangat terlihat dan stabil. Pada tanggal 31 Maret 2020, pendapatan yang dikontrak berdasarkan perjanjian jangka panjang kami dengan pelanggan kami adalah sekitar Rp8,7 triliun,” terangnya.

Baca Juga: Gandeng Alibaba & Qlue, Indosat Tawarkan Smart City-Big Data

Pada tanggal 31 Maret 2020, utang kotor perseroan Rp 6.875 miliar (porsi pinjaman dalam mata uang asing dinilai menggunakan nilai lindung nilai), sedangkan kas dan setara kas berjumlah Rp683,0 miliar.Berdasarkan EBITDA Q1 2020 yang disetahunkan (LQA EBITDA) perusahaan menyedia tower ini sebesar Rp1.54 triliun, rasio utang bersih terhadap LQA EBITDA kami adalah 4,0x, turun dari 4,3x pada 31 Desember 2019.

“Secara historis kami mampu mempertahankan tingkat utang pada tingkat yang nyaman mengingat arus kas yang kuat dari bisnis kami dan kami tetap berkomitmen untuk menurunkan tingkat utang. Kami percaya bahwa tingkat utang jangka panjang yang dinormalisasi di bawah 4.0x adalah mungkin untuk dicapai,” jelasnya.

Ia menyatakan jika pihaknya siap untuk industri telekomunikasi di masa depan. Perseroan pun terus mempertahankan hubungan yang erat untuk mempertahankan perannya sebagai mitra pilihan untuk peluncuran jaringan mereka. Perseroan juga secara konsisten berinvestasi dalam layanan jaringan data untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi data dan digitalisasi ekonomi Indonesia. 

“Dengan inisiatif ini, kami percaya bahwa Perusahaan memiliki posisi yang baik untuk memanfaatkan peningkatan industri telekomunikasi Indonesia yang akan datang,” tambah Nobel.

Baca Juga: XL Axiata Perkuat Layanan di Kawasan Segitiga Emas Jabar

Terakhir, Nobel mengungkapjan jika sebagai penyedia infrastruktur jaringan terintegrasi utama, SUPR berada di posisi yang paling baik untuk memberikan solusi komprehensif kepada kliennya, membina hubungan perseroan dengan operator telekomunikasi utama di Indonesia.

“Kami terus menikmati sales pipelineyang kuat, didorong oleh dorongan klien kami untuk meningkatkan jangkauan jaringan melalui densifikasi sel di daerah dengan kepadatan populasi tinggi seperti Jabodetabek di mana kami memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan.” tutup Nobel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: