Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dihadang Covid-19, Elnusa Revisi Target Tahun Ini

Dihadang Covid-19, Elnusa Revisi Target Tahun Ini Kredit Foto: Elnusa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Elnusa Tbk (ELSA), perusahaan jasa energi pelat merah, memastikan bahwa kinerja tetap baik walau tengah menghadapi triple shock. Penurunan harga minyak dunia yang berimbas pada penurunan aktivitas migas KKKS, penurunan konsumsi BBM nasional akibat pandemi Covid-19, serta pelemahan kurs rupiah merupakan triple shock yang dihadapi Elnusa saat ini.

Direktur Utama Elnusa, Ali Mundakir, menjelaskan bahwa triple shock yang ada tengah menekan kinerja banyak perusahaan jasa migas, baik level nasional maupun global. Terutama karena penurunan harga minyak dan pandemi Covid-19, perusahan jasa migas global telah merevisi target kinerjanya.

Baca Juga: Tetap Optimis Kinerja Positif, Tapi Elnusa Pangkas...

"Oleh karenanya, adalah wajar bila kami juga melakukan penyesuaian target kinerja atau turun sebesar 25% dari target awal tahun," ujar Ali dalam keterangan pers, Rabu (22/7/2020).

Secara global, banyak perusahaan yang hanya mengandalkan jasa hulu migas mengalami dampak penurunan yang sangat signifikan. Bahkan, beberapa di antaranya terpaksa mengurangi jumlah karyawan untuk tetap dapat bertahan.

"Kendati demikian, Elnusa yang memiliki fondasi kuat struktur bisnis dan dengan portofolio yang lengkap dari jasa hulu migas hingga jasa hilir migas sangat optimis akan menunjukan kinerja yang positif. Hal ini karena walau terdapat tekanan pada satu segmen, segmen lainnya akan menopang kinerja konsolidasi Elnusa," tutur Ali.

Secara konsolidasi, Elnusa ditopang oleh tiga segmen yaitu jasa hulu migas, jasa distribusi & logistik energi, serta jasa penunjang. Meskipun di sektor hulu terjadi penurunan aktivitas, jasa hulu migas berbasis non-aset (EPC-OM) tetap menunjukkan daya tahannya. Pertumbuhan pendapatan yang berasal dari lini jasa ini tetap positif. Begitu pula dengan segmen jasa distribusi dan logistik energi, kinerja pada lini bisnis transportasi BBM maupun pengelolaan depo tetap stabil.

Ali menambahkan, perusahaan-perusahaan jasa migas global saat ini tidak hanya merevisi target kinerja, tetapi juga menurunkan rencana belanja modal. Elnusa pun perlu melakukan penyesuaian biaya investasi di tengah situasi ini.

"Kami perlu mengkaji ulang dan menetapkan skala prioritas. Oleh karenanya, kami melakukan revisi rencana belanja modal menjadi Rp800 miliar dari rencana awal Rp1,4 triliun," tambah Ali.

Elnusa akan mengembangkan portofolio bisnis ke depan yang lebih berimbang antara sektor jasa hulu migas dan jasa hilir migas. Investasi jasa hulu migas akan lebih diutamakan pada jasa yang dapat langsung bisa menghasilkan pendapatan usaha seperti jasa hulu migas berbasis non-aset (EPC-OM).

Pada sektor hilir migas, investasi akan difokuskan pada penguatan sarana serta fasilitas depo BBM dalam rangka menunjang Pertamina khususnya untuk penyaluran BBM dan Elpiji di luar Pulau Jawa.

"Dengan proporsi yang tepat, kami meyakini Elnusa akan lebih agile dan fleksibel ke depannya dalam menghadapi situasi krisis seperti saat ini," ucap Ali.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: