Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Main! Elektabilitas PSI Terbang Lewati Nasdem-Demokrat

Bukan Main! Elektabilitas PSI Terbang Lewati Nasdem-Demokrat Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Y-Publica merilis hasil survei terbaru mereka terkait dengan elektabilitas partai politik (parpol) di Indonesia. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memiliki lonjakan besar dan bisa mengalahkan partai besar.

"Elektabilitas PSI meningkat dari 2,7 persen pada bulan Maret 2020 menjadi 4,6 persen," jelas Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono, dalam siaran persnya, Rabu (22/7/2020).

Baca Juga: KPU Sebut 41.241 Dukungan untuk Rian Ernest PSI Tak Sah

Y-Publica, ujar Rudi, menilai dalam kurun waktu 4 bulan tidak ada perubahan signifikan dalam peta elektoral dukungan terhadap partai politik. Meski begitu, Rudi menyebut masyarakat menganggap PSI aktif bergerak dan bekerja dalam penanganan dampak pandemi Covid-19.

"Meskipun Pemilu 2024 masih lama, kerja-kerja sosial PSI di lapangan berhasil mendongkrak elektabilitas," tutur dia.

Berdasarkan hasil survei, lanjut Rudi, elektabilitas PDIP masih yang paling top. Partai berlambang Banteng bermoncong putih ini ada di posisi teratas.

Meski begitu, elektabilitasnya sedikit turun dari sebelumnya 30,3 persen menjadi 29,1 persen. Menyusul di bawahnya yaitu Gerindra yang turun dari 15,2 persen menjadi 14,5 persen dan Golkar, turun dari 10,3 persen menjadi 8,5 persen.

Berturut-turut pada posisi papan tengah adalah PKB (5,6 persen naik menjadi 6,1 persen), PKS (6,4 persen turun menjadi 5,6 persen), dan PSI (2,7 persen naik menjadi 4,6 persen).

PSI berhasil melewati NasDem (2,9 persen naik menjadi 4,0 persen), Demokrat (3,5 persen naik menjadi 3,6 persen), PPP (3,3 persen turun menjadi 2,6 persen), dan PAN (1,4 persen naik menjadi 1,5 persen).

Di papan bawah ada partai Hanura (0,9 persen turun menjadi 0,7 persen), Perindo (0,7 persen turun menjadi 0,5 persen), Berkarya (0,4 persen turun menjadi 0,3 persen), PBB (tetap 0,1 persen), Garuda (0,2 persen/0 persen), dan PKPI (0,1 persen/0 persen).

Sementara sisanya, tidak tahu/tidak menjawab (16,2 persen/18,3 persen). Dijelaskan Rudi, seperti ditulis Antara, survei Y-Publica dilakukan pada tanggal 1 sampai dengan 10 Juli 2020 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Survei dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Adapun margin of error ±2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: