Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cak Imin Ancam Nadiem Makarim: Awas Kualat!

Cak Imin Ancam Nadiem Makarim: Awas Kualat! Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengkritik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim. Ia menyindir agar Nadiem tidak lupa dengan sejarah.

Cak Imin menekankan peran Nahdlatul Ulama melalui pesantren sudah memberikan sumbangan besar terhadap pendidikan di Indonesia.

"Tolong jangan pernah melupakan sejarah peran Nahdlatul Ulama dalam pendidikan dan mencerdaskan kehidupan masyarakat bangsa dan negara, termasuk Muhammadiyah," kata Cak Imin saat Harlah PKB ke-22 di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Kamis (23/7/2020). 

Baca Juga: HNW Nasihati Nadiem: Jangan Abaikan Peran NU dan Muhammadiyah

Untuk itu, ia meminta agar Nadiem dapat melibatkan NU dalam urusan pendidikan di Tanah Air. Begitupun juga melibatkan ormas besar lainnya, Muhammadiyah.

"Jadi, apa pun kebijakannya jangan sampai pernah tidak melibatkan Nahdlatul Ulama, dan termasuk Muhammadiyah, kalau enggak kualat itu minimal," ujar Wakil Ketua DPR itu.

Kritik Cak Imin ini buntut dari adanya program Kemendikbub yang dipimpin Nadiem Makarim menyangkut organisasi penggerak (OP). Dalam program itu muncul Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation dapat dana hibah program organisasi penggerak maksimal sebesar Rp20 miliar per tahun.

Menurut Cak Imin, lebih baik dana APBN yang diproyeksikan untuk pendampingan dalam program OP memprioritaskan yang lemah untuk dibantu. Bukan justru sebaliknya, memberikan dana ke pihak yang kuat secara finansial.

"Yang kuat tidak usah dibantu APBN, bantulah yang lemah melalui APBN," tutur Cak Imin.

Kemudian, ia mengatakan sejak awal mendukung langkah Presiden Joko Widodo memilih Nadiem Makarim jadi Mendikbud. Sebab, figur ini punya pemikiran luar biasa untuk masa depan yang cepat.

"Dukungan itu penuh tanpa garansi kepada Pak Nadiem. Tetapi, jangan pernah tidak melibatkan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah karena sebelum republik ini lahir NU dan Muhammadiyah," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: