Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhyar-PDIP Dulu Kawan Kini Lawan, Demokrat: Pak Djarot Baper Yaa

Akhyar-PDIP Dulu Kawan Kini Lawan, Demokrat: Pak Djarot Baper Yaa Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Irwan, menjawab soal sindiran Ketua DPPP PDIP sekaligus Plt Ketua DPD PDIP Sumatera Utara (Sumut), Djarot Syaiful Hidayat, yang menilai Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, hanya berburu kekuasaan.

Sindiran itu dilontarkan Djarot setelah Akhyar bergabung dengan Partai Demokrat dan akan menghadapi menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution di Pilkada Kota Medan. Irwan menilai, pernyataan Djarot itu terlontar karena terbawa perasaan atau 'baper' lantaran Akhyar tidak di PDIP lagi.

Baca Juga: Gugat Erick Itu Nasionalisme Palsu, Bikin Pertamina Gak Maju-Maju

"Pernyataan Pak Djarot itu biasa saja bagi saya. Semacam baper saja, sebentar juga akan move on," kata Irwan saat dihubungi wartawan, Minggu (26/7/2020).

Anggota Komisi V DPR ini juga mengibaratkan Djarot yang baru saja ditinggal kekasih sehingga, Djarot masih terbawa perasaannya ketika ditinggal Akhyar.

"Terbawa perasaan, semacam ditinggalkan kekasih. Tetapi seperti biasa seharusnya kekasih boleh pergi tetapi hati tidak boleh kemudian membenci," ucapnya.

Baca Juga: PDIP Sindir Gubernur PKS: Sumber Virus Korupsi Berjemaah di Sumut

Namun, legislator Dapil Kalimantan Timur ini menilai bahwa logika Djarot yang menyebut Akhyar berburu kekuasaan dengan bergabung ke Demokrat jelang Pilkada Medan adalah logika terbalik.

"Kalau menurut saya sih logika Pak Djarot kebalik. Pak Akhyar itu bukan berburu kekuasaan, tetapi meninggalkan kemapanan dan kekuasaan yang diraihnya selama ini," pungkas Irwan.

Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengingatkan seluruh kadernya untuk berdisiplin dalam berpolitik. Politik adalah jalan bagi pengabdian yang lebih besar, bukan untuk berburu kekuasaan.

"Karena itulah langkah pragmatis yang dilakukan saudara Akhyar Nasution dengan pindah ke Partai Demokrat, partai akan memberikan sanksi disiplin. Sebab anggota partai tidak boleh memiliki keanggotaan ganda dengan partai lain," ujar Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kadersasi, Djarot Saiful Hidayat, Sabtu (25/7/2020).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: