Sedih Dengernya, Sudah Rugi Blue Bird Juga Kesulitan Bayar Utang

Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan pemilik taxi blue bird yakni, PT Blue Bird Tbk (BIRD) menderita rugi sebesar Rp93,67 miliar sepanjang Januari hingga Juni 2020. Kerugian tersebut berbanding terbalik dengan kondisi di periode yang sama tahun sebelumnya, dimana perseroan masih mengantongi keuntungan senilai Rp158,37 miliar.

Hal tereebut disebabkan oleh pendapatan perseroan yang turun 39,86% hingga Juni 2020 ke Rp1,15 triliun dari Rp1,91 triliun di Juni 2019. Tercatat, peenurunan pendapatan terbesar berasal dari kendaraan taxi persseroan merosot dalam hingga sebesar 43,09% meenjadi rp865,74 miliar dari sebelumnya Rp1,52 triliun. Tak hanya itu, pendapatan yang dihasilkan dari penyewaan kendaraan pun anjlok 29,92% dari RP421,16 miliar ke Rp295,13 miliar.

Baca Juga: Miris Banget! Kerugian Hotel Ini Makin Lama Makin Membengkak

Meski, beban langsung perseroan juga turun dari Rp1,38 triliun ke Rp946,27 miliar. Serta memperoleh keuntungan dari selisih kurs sebesar Rp6,23 miliar dari rugi selisih kurs Rp1,31 triliun di periode yang sama tahun lalu.Namun hal tersebut tak dapat menyelamatkan perusahaanyang dibangun oleh Djokosoetono ini dari hantaman pandemi Covid-19 yang menghantam sejak Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Waduh, Tahun Lalu Rugi Perusahaan Sawit Salim Group Menggunung

Sebelumnya, Blue Bird memang sudaah menyampaikan jika pandemi covid-19 ini membuat pendapatan perseroan terkoreksi 25-50%. Sehingga, laba bersih perseroan akan anjlok 75% di Juni 2020 ini. Selain itu, Covid-19 juga memberikan dampak terhada pemenuhaan utang jangka pendek yang senilai Rp484,59 miliar.

Menurut Manajemen, Covid-19 membuat perseroan harus menutup sementara layanan JAC dan Big Bird Shuttle Jakarta Bandung. Kemudian menurunnya pendapatan dari Airport dan Cititrans. Perseroan juga melakukan penutupan di sebagian pool taxi.