Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ya Tuhan, Israel Ubah Puluhan Masjid Jadi Bar hingga Museum

Ya Tuhan, Israel Ubah Puluhan Masjid Jadi Bar hingga Museum Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah studi mengungkapkan bahwa Israel telah mengubah puluhan masjid di wilayahnya menjadi bar, restoran, museum, membiarkannya terbengkalai, atau menghancurkannya, demikian dilaporkan Middle East Monitor.

Salah satu masjid itu adalah Masjid Umari, yang dikenal juga sebagai masjid Zaydani, di Tiberias. Masjid itu dibangun dengan arsitektur Mameluke, dengan kubah besar dan menara.

Baca Juga: Lawan Lebanon, Israel Harus Sampai Kerahkan Tameng Iron Dome

"Seperti kebanyakan orang Palestina, penduduk Tiberias telah melarikan diri ke Suriah dan Lebanon menyusul terjadinya Nakba," kata Kamal Khatib dari Komite Tindak Lanjut Tinggi untuk Warga Arab Israel kepada Anadolu Agency.

Nakba yang berarti bencana adalah periode konflik antara Israel dengan pihak Palestina dan Negara-negara Arab selama 1947-1949 yang menyebabkan terusirnya jutaan warga Palestina dari tanah mereka.

Khatib mengatakan keluarga Zaydani telah meminta pemerintah Israel untuk memberi mereka izin untuk merenovasi masjid Umari.

"Namun, Kota Tiberias menolak, dengan alasan akan merenovasi, tetapi tidak ada yang terjadi," katanya.

"Bahkan sejak itu masjid telah ditutup dengan otoritas Israel melarang jamaah dan pengunjung memasukinya," tambahnya.

Studi juga menunjukkan bahwa 40 masjid Palestina telah dihancurkan, ditutup, atau ditinggalkan, sementara 17 lainnya diubah menjadi bar, restoran, atau museum. Menurut penelitian itu, Israel mengubah Masjid Al-Ahmar di kota utara Safed menjadi gedung konser, sementara Masjid Al-Jadid di Kota Kaisarea diubah menjadi sebuah bar.

Khatib ingat bahwa masjid-masjid di era pra-Nakba penuh dengan jamaah. “Namun, setelah Nakba, masjid-masjid dihancurkan, terutama di desa-desa. Masjid-masjid lain diubah menjadi sinagog, bar, museum, kafe, atau restoran.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: