Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

50 Tahun TIKI: Membangun Standar Layanan di Industri Pengiriman

50 Tahun TIKI: Membangun Standar Layanan di Industri Pengiriman Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kualitas layanan TIKI telah membentuk standar baru di industri jasa pengiriman Indonesia. Hal tersebut tidak terwujud dalam satu malam, tetapi melalui komitmen untuk terus melakukan inovasi dan transformasi selama 50 tahun perjalanan mereka di Tanah Air.

Operational & Network Director PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI), Ahmad Ferwito, mengatakan perkembangan bisnis TIKI selama lima dekade sangatlah positif. Mengawali core business di sektor kurir domestik, TIKI mampu mengembangkan bisnis dan layanan ke area kurir internasional dan trucking dengan berbagai jenis layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

"Kami sangat bangga dan bersyukur di usianya yang memasuki 50 tahun ini, TIKI mampu menjaga komitmen menjadi perusahaan jasa pengiriman terpercaya," katanya kepada Warta Ekonomi melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta.

Ahmad Ferwito menjelaskan TIKI mengawali jaringan operasional di dua cabang utama yakni Pangkalpinang dan Semarang pada tahun 1970 silam. Saat ini TIKI telah memiliki jaringan operasional yang meliputi 66 kota besar di Indonesia dengan didukung oleh lebih dari 500 kantor perwakilan, 3.700 gerai, serta 6.000 karyawan di seluruh Indonesia. Selain itu, TIKI sudah bisa melayani hampir 514 wilayah kota/kabupaten atau 82.505 kelurahan/desa di seluruh Indonesia.

"Hal ini menjadikan TIKI sebagai perusahaan jasa pengiriman milik swasta dengan jaringan pengiriman terluas di Indonesia," tuturnya.

Tidak hanya mengembangkan jaringan operasional, ia memastikan TIKI terus melakukan inovasi produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Hingga saat ini TIKI memiliki delapan produk unggulan dan 12 layanan serta fitur tambahan untuk memberikan kemudahan dan fleksibilitas transaksi kiriman pelanggan.

Baru-baru ini, ujarnya, TIKI menambahkan dua inovasi produk dan layanan baru untuk mengakomodasi kebutuhan pasar yaitu TIKI Putar (Jemput Antar) dan TIKI Serlok (TIKI Seller Online Booking). Dengan berbagai inovasi yang dilakukan, TIKI merupakan pionir dalam menyediakan produk dan layanan berbasis teknologi di industri jasa pengiriman.

"Kami akan terus memperkuat penerapan dan pemanfaatan teknologi dalam setiap aspek bisnis perusahaan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, serta kemudahaan interaksi antara perusahaan dengan pelanggan," tegasnya.

Meningkatkan Kualitas Layanan

Ahmad Ferwito mengatakan TIKI senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan guna beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pelanggan selama lima dekade ini. Upaya tersebut terus dilakukan dengan berlandaskan pada tiga hal yaitu kualitas pelayanan terbaik dengan kapabilitas operasional yang mumpuni (operational excellences), selalu mengutamakan kebutuhan dan kepentingan konsumen (customer intimacy), serta keunggulan produk dan kualitas layanan (product and service quality leadership).

Sebagai contoh, TIKI harus melakukan adaptasi dengan meningkatkan kualitas layanan seiring dengan perkembangan internet dan e-commerce beberapa tahun terakhir ini. Hal itu karena perkembangan internet dan e-commerce telah mengubah pola kebiasaan pelanggan dalam berinteraksi dan melakukan transaksi termasuk di industri jasa kurir.

Di era digital ini pelanggan memiliki empat kebutuhan utama yaitu (1) kompetitif yakni harga kompetitif dan terjangkau, (2) cepat yakni kiriman diterima tepat waktu dan dalam kondisi baik, (3) jemput yakni memperbanyak pilihan drop off untuk konsumen termasuk layanan barang dijemput di lokasi konsumen tanpa minimum jumlah barang dan tidak dikenakan biaya, serta (4) status update yakni sistem pelacakan kiriman yang real-time. Untuk menjawab perkembangan zaman, TIKI memiliki strategi TIKI Go Digital.

Berbagai produk dan layanan berbasis teknologi yang menjadi unggulan TIKI antara lain layanan Jempol (Jemput Online), aplikasi TIKI, TIKI Online Booking (TOB), SMS Notification, dan E-Signature. Selain itu, TIKI memiliki smart control tower yang dapat menganalisis data operasional secara real-time untuk membantu manajemen melakukan pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran.

"Perangkat smart control tower ini memungkinkan TIKI mengetahui jumlah paket terkirim, terlambat, atau tidak terkirim setiap hari dari seluruh cabang, produktivitas tiap individu kurir dalam mengirim paket, dan pemetaan kinerja gerai," terangnya.

Adapun, di era pandemi Covid-19 ini TIKI menerapkan langkah-langkah preventif di lingkungan operasional mencakup penyemprotan cairan disinfektan secara regular di gerai dan gudang operasional dan pada paket-paket kiriman yang diterima dan yang akan dikirimkan serta menyediakan hand sanitizer di seluruh gerai dan gudang operasional untuk dapat digunakan oleh staf maupun pelanggan yang datang ke gerai.

Kemudian TIKI mewajibkan para staf dan kurir untuk menjaga kebersihan dan tetap steril dengan menggunakan hand sanitizer atau mencuci tangan ketika memasuki lingkungan kerja dan mengenakan masker dan sarung tangan latex ketika menerima dan mengirimkan paket; memastikan kesehatan para staf dan kurir TIKI dengan melakukan pengukuran suhu badan dan memulangkan staf atau kurir yang melebihi suhu tubuh normal agar beristirahat; serta menjaga jarak aman antara staf atau kurir dengan pelanggan ketika melakukan transaksi pengiriman.

"Selain teknologi dan produk, sumber daya manusia juga menjadi prioritas kami untuk menjaga kualitas layanan yang kami berikan kepada pelanggan. Pelatihan, penghargaan, dan pengembangan karir menjadi salah satu cara kami dalam membangun kualitas sumber daya manusia yang terbaik," terangnya.

Membangun Kualitas SDM

Ahmad Ferwito menyebutkan sumber daya manusia dan jaringan distribusi adalah aspek yang sangat krusial di industri jasa pengiriman. Konsistensi layanan dan pengalaman pelanggan sangat bergantung pada kualitas SDM baik di operasional maupun yang langsung bertatap muka dengan pelanggan.

"Oleh karena itu, kami memiliki program pengembangan dan jaminan karir yang progresif bagi karyawan," tegasnya.

Ia memastikan TIKI memiliki program pelatihan baik oleh internal maupun eksternal untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menjalankan tugas. Semua karyawan TIKI mendapatkan kesempatan untuk mencoba berbagai jenis keahlian yang ada di dalam operasional dan manajemen. Tidak hanya itu, ujarnya, TIKI juga membuka kesempatan bagi kaum disabilitas untuk berkarir di perusahaan.

"Di TIKI, kami menjaga semangat kekeluargaan di antara manajemen dengan para karyawan. Kesejahteraan dan kenyamanan dalam bekerja juga menjadi perhatian kami," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: