Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bang Sandi Sebut-Sebut RI Resesi, IHSG Terkontraksi Dalam-Dalam!

Bang Sandi Sebut-Sebut RI Resesi, IHSG Terkontraksi Dalam-Dalam! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ancaman resesi ekonomi global kian santer terdengar dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, sejumlah tokoh publik pun tak menampik hal tersebut, salah satunya adalah Sandiaga Salahuddin Uno atau akrab disapa Bang Sandi.

Dalam sebuah kesempatan, Sandi menyebut ekonomi Indonesia akan segera masuk ke jurang resesi bersamaan dengan peningkatan kasus Covid-19 yang sulit ditekan. Tak main-main, ia memprediksi ekonomi Indonesia akan jatuh lebih dalam dari perkiraan pemerintah, yakni mencapai minus 6%. 

Baca Juga: Bikin Ngiler! Harga Emas Hari Ini Terbang Nyaris ke Rp1.050.000

"Di kuartal II 2020 ini, saya prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi besar mengalami kontraksi. Bahkan hingga minus 6 persen jika sektor konsumsi belum pulih karena pelemahan daya beli masyarakat," katanya, Minggu, 2 Agustus 2020. 

Kekhawatiran global atas pertumbuhan ekonomi yang negatif pun tak dapat ditutup-tutupi lagi. Hal tersebut tercermin dalam pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkontraksi pada awal pekan ini, Senin 3 Agustus 2020.

Baca Juga: Negara Adidaya Diterjang Badai Resesi, Industri Nasional Terancam

Kala pembukaan pasar, IHSG terkoreksi 0,15% ke level 5.141,97. Tak butuh waktu lama, IHSG langsung terkontraksi lebih dalam lagi hingga lebih dari 1,20% dan jatuh ke level 5.000-an. Aksi jual yang terjadi di bursa juga tak main-main, mencapai ratusan miliar rupiah. 

Dilansir dari RTI, pada pembukaan pasar, ketakutan akan resesi membuat asing telah menarik dana segar hingga Rp178,93 miliar. Angka tersebut setara dengan Rp1,3 triliun dalam sepekan terakhir.

Sejumlah 479,53 juta saham diperdagangkan dengan frekuensi 53.252 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp629,89 miliar. Pergerakan saham yang terpantau meliputi 107 saham naik, 145 saham turun, dan 161 saham lainnya stagnan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: