Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh! 95% Bisnis Keluarga Tak Bertahan di Masa Generasi Ketiga

Waduh! 95% Bisnis Keluarga Tak Bertahan di Masa Generasi Ketiga Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Grup Sinar Mas tersohor sebagai salah satu bisnis keluarga terbesar di Indonesia. Sayangnya, konflik internal justru muncul setelah sang pendiri, yakni Eka Tjipta Widjaja wafat. Salah satu anak Eka Tjipta, yakni Freddy Widjaja mengugat hak waris kepada lima saudara tirinya dengan nilai aset mencapai Rp672,62 triliun. 

Perebutan warisan hanya salah satu contoh dari konflik yang mungkin timbul dalam sebuah bisnis keluarga. Bukan tidak mungkin, konflik mengakibatkan timbulnya risiko perihal keberlanjutan dari bisnis keluarga tersebut.

Baca Juga: Mahalnya Kelewatan! Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Rekor Lagi

Itulah mengapa, Head of Consulting RSM Indonesia, Angela Simatupang, mengatakan bahwa menjaga keluarga tetap memiliki nilai-nilai seperti komitmen atas keberlangsungan perusahaan, kesamaan misi dan tujuan, serta perspektif jangka panjang menjadi tantangan tersendiri bagi sebuah bisnis keluarga.

Dalam keterangan tertulisnya, Angela menyebut bahwa sebagian besar bisnis keluarga memiliki umur yang singkat sejak masa kepemimpinan para pendirinya. Bahkan, 95% bisnis keluarga dikatakan tidak bertahan pada masa kepemimpinan yang dipegang oleh generasi ketiga, mengacu pada hasil riset The Economist Intelligence Unit (EIU).

Baca Juga: 5 Bisnis Keluarga Cendana yang Bikin Kekayaannya Terus Mengalir

"Banyak bisnis keluarga di Asia Tenggara masih dijalankan oleh pemimpin generasi pertama atau kedua. Bagaimana bisnis akan diserahterimakan ke penerus dan bagaimana pengelolaannya akan sangat berbeda," imbuh Angela, dikutip pada Rabu, 5 Agustus 2020. 

Ia menambahkan, beberapa analisis empiris menunjukkan bahwa bisnis keluarga menjadi lebih berhasil apabila sudah memiliki desain yang mapan dalam hal manajemen, kendali, dan struktur keluarga. Sayangnya, tata kelola seperti itu masih banyak diabaikan oleh banyak perusahaan atau bisnis keluarga. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: