Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PTPN Group Pasok 40.000 Ton Gula ke Pasar Ritel

PTPN Group Pasok 40.000 Ton Gula ke Pasar Ritel Kredit Foto: Mochamad Rizky Fauzan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui Anak Perusahaan PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV kini menjual produk gula kemasan 1 kilogram (kg) yang langsung dipasok untuk ritel-ritel dan pasar rakyat di Indonesia.

Direktur Utama Holding PTPN III, Muhammad Abdul Ghani, mengatakan bahwa PTPN sebagai produsen gula kini menjual produk siap konsumsi dengan tujuan untuk menjaga stabilitas harga gula sesuai acuan di tingkat konsumen yakni Rp12.500/kg. Harapannya, tak ada lagi lonjakan harga gula seperti yang terjadi di awal tahun 2020 yakni tembus Rp18.000-22.000/kg.

Baca Juga: Gula Milik PTPN Group Masuk Pasar Ritel

"Kalau kita kontrol di hilir, kita juga bisa menjaga keseimbangan harga di petani. Masyarakat juga bisa memperoleh harga gula yang fair," ujar Ghani dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/8/2020).

Sementara itu, Direktur Pemasaran Holding PTPN III Dwi Sutoro mengatakan, untuk penjualan pertama ke ritel tersebut, PTPN menggelontorkan sebanyak 40.000 ton atau 5% dari total produksi di tahun 2020 ini.

"Kita punya komitmen di antara program kita mulai dengan 5%. Kalau dari 800.000 sampai 1 juta ton itu sekitar 40.000 ton atau 40 juta pack, itu kita mulai," ucap Dwi, Rabu (5/8/2020).

Namun, beriringan dengan program peningkatan produksi gula, dalam 5 tahun ke depan, PTPN menargetkan dapat menjual gula kemasan ke ritel dan pasar rakyat sekitar 400.000-500.000 ton per tahunnya.

"Saat 5 tahun ke depan kita komitmen, punya misi, atas strategi ke arah 20% atau 1/5. Kalau 2 juta ton (per tahun) berarti sekitar 400.000-500.000 ton dalam 5 tahun ke depan," ucap Dwi.

Dwi menjelaskan, strategi bisnis berkelanjutan ini merupakan komitmen PTPN Grup berada di pasar untuk bisa memenuhi kebutuhan gula masyarakat sepanjang tahun atau tidak hanya selama musim giling gula saja.

Menurut Dwi, berbagai langkah strategi sudah dipersiapkan untuk menembus pasar ritel dengan memfokuskan pada brand atau merek masing-masing anak perusahaan PTPN yang sudah ada (existing) di daerah masing-masing dengan harga terjangkau sesuai ketentuan pemerintah. Adapun PTPN II dengan area sekitar Sumatera Utara dengan brand Walini; PTPN VII sekitar area Lampung dengan brand Walini; PTPN IX sekitar area Jawa Tengah dengan brand Banaran; PTPN X sekitar Jawa Timur dengan brand Dasa Manis; PTPN XI sekitar Jawa Timur dengan brand Gupalas; serta PTPN XIV di Sulawesi Selatan dengan brand Gollata.

"Produk kemasan gula ritel PTPN Grup berada di hampir seluruh penjuru Indonesia dengan jumlah produksi yang diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat," tutur Dwi.

Dwi menjelaskan bahwa jumlah gula konsumsi ritel akan mulai diproduksi dan didistribusikan pada bulan Juli 2020 dan direncanakan sampai musim giling 2021 sekitar Juli 2021. Distribusi akan dilakukan melalui kemitraaan dengan 65 koperasi dan 7 pelaku UMKM yang tersebar di enam anak perusahaan di seluruh Indonesia.

"Kami berkomitmen untuk menggandeng lebih banyak lagi koperasi dan UMKM di masa depan," ujar Dwi.

Untuk menjaga agar stok gula dapat dijual dengan harga sesuai HET (harga eceran tertinggi) Rp12.500/kg di level distributor seperti yang sudah ditetapkan pemerintah, PTPN Grup akan menjual kepada distributor, koperasi, maupun mitra bisnis UMKM di bawah harga tersebut. Tentu saja agar koperasi dan pelaku UMKM mendapat keuntungan yang layak. Dengan demikian, misi dan peran PTPN Holding sebagai perusahaan BUMN dalam menjaga ketersediaan pangan (food security) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: