Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak Erick Thohir, Tolong Segera Cairkan BLT!

Pak Erick Thohir, Tolong Segera Cairkan BLT! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2020 mengalami kontraksi atau minus 5,32% yoy. Kontraksi pertumbuhan nasional yang kurang menggembirakan sudah diprediksi sebelumnya oleh kalangan dunia usaha.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani, mengatakan bahwa kalangan pengusaha sudah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terjadi kontraksi pada awal Juli, di mana range kontraksi pertumbuhan ekonomi akan terjadi diantara -4% hingga -6%.

Baca Juga: RI Mendekat Lubang Resesi, Apa Siasat Erick Thohir?

"Ini terjadi lantaran proses implementasi kebijakan stimulus kesehatan dan perekonomian penanganan Covid-19 masih sangat lambat," ujarnya, Kamis (6/8/2020).

Kadin berharap pemerintah segera mempercepat implementasi kebijakan bagi dunia usaha dan UMKM. Selain itu, belanja anggaran pemerintah agar diperbesar dan dipercepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Tingkat konsumsi dan daya beli harus dijaga. Guna menjaga daya beli masyarakat, pemberian bantuan langsung tunai (BLT) dan program Prakerja harus segera dipercepat," jelas Rosan.

Dia melanjutkan, hal lain yang juga sangat penting untuk diperhatikan adalah penyaluran kredit modal kerja bagi UMKM dan mikro yang harus segera dilakukan agar dampak pandemi terhadap pengangguran dan perekonomian tidak makin dalam.

"Ini untuk mengurangi kontraksi yang sangat besar di kuartal III/2020 karena apabila tidak segera direalisasikan, proses recovery akan makin panjang," terangnya.

Di sisi lain, lanjut Rosan, Kadin mengapresiasi komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di bawah pimpinan Airlangga Hartarto dan Erick Thohir sebagai Ketua Pelaksana harian yang bertindak cepat terutama melalui program pemberiaan stimulus bagi pekerja non-PNS dan BUMN yang aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan berjumlah 13,8 juta pekerja, yang memiliki penghasilan di bawah Rp5 juta/bulan, dengan bantuan sebesar Rp600.000 selama 4 bulan yang diberikan per 2 bulan.

"Itu sangat positif karena akan mendorong konsumsi dan menjaga daya beli, sekaligus menahan penurunan perekonomian di Indonesia di masa mendatang," pungkas Rosan.

Baca Juga: Anggaran Pilkada Serentak di Bali Capai Rp 456,9 Miliar Lebih

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: