Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Adaptasi, Kunci Pelaku Usaha Syariah Bertahan dari Pandemi

Adaptasi, Kunci Pelaku Usaha Syariah Bertahan dari Pandemi Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Adaptasi merupakan kunci bagi pelaku usaha syariah agar dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19. Pelaku usaha syariah perlu melakukan adaptasi dengan kebiasaan baru, termasuk memanfaatkan teknologi dalam pelaksanaan transaksi serta aspek higienis dari produk yang dihasilkan.

Demikian disampaikan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin saat melakukan kick off rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Jumat (7/8/2020).

Berbeda dari penyeleggaraan sebelumnya, ISEF ke-7 ini pertama kali hadir dalam satu virtual platform didukung kolaborasi dari kementerian dan lembaga anggota Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI), Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Dewan Masjid Indonesia (DMI), serta pihak terkait lainnya.

Baca Juga: BI Beberkan 3 Jurus Bagi Ekonomi Syariah di Era Kenormalan Baru

Baca Juga: Depresi Besar Bisa Terulang, Indikatornya Sudah Terlihat

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dalam sambutannya menyatakan bahwa di tengah upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional, penyelenggaraan rangkaian ISEF 2020 diharapkan membangkitkan spirit positif dan optimisme bagi pelaku usaha, khususnya pelaku usaha syariah.

"Momentum ini menjadikan ISEF 2020 semakin kuat urgensinya untuk lebih digaungkan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ujar Perry.

Lebih jauh, dia mengatakan, penyelenggaraan ISEF ini merupakan wujud nyata konsistensi dukungan BI dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional, yang dirumuskan dalam tiga pilar yang saling terkait dan diperkuat dengan optimalisasi teknologi digital.

"Pertama, pemberdayaan ekonomi syariah dengan strategi utama pengembangan ekosistem halal value chain (HVC). Kedua, pendalaman pasar keuangan syariah. Ketiga, penguatan riset, asesmen dan edukasi," ungkapnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: