Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ya Salam! Laba Indocement Terpuruk di Semester I

Ya Salam! Laba Indocement Terpuruk di Semester I Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) pada Semester Pertama 2020 ini mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 26,6% menjadi Rp470 miliar dari Rp640 miliar ddi periode yang sama tahun sebelumnya

Direktur & Corporate Secretary Indocement, Oey Marcos mengungkapkan bila anjloknya laba bersih perseroan disebabkan oleh penurunan volume penjualan semen domestik sebesar 7,3 juta ton pada Semester Pertama 2020 turun sebesar -11,9% atau -994 ribu ton dari penjualan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Permintaan semen domestik nasional juga turun sebesar -7,7% mengakibatkan penurunan pangsa pasar Perseroan dari 26,2% di Semester I - 2019 menjadi 26,0% pada Semester Pertama 2020,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (7/8/2020).

Baca Juga: Semen Baturaja Bakal Tebar Duit ke Pemegang Saham Senilai Rp...

Lebih lanjut Ia menuturkan bahwa pendapatan neto Perseroan juga menurun sebesar -11,6% menjadi Rp6,2 triliun dari Rp7 triliun di semester pertama 2019. Namun demikian, pangsa pasar utama kami di keseluruhan Jawa Barat tetap kuat dan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dari 45,1% menjadi 46,2%. Untuk keseluruhan pulau Jawa, pangsa pasar kami meningkat dari 34,2% menjadi 34,8% dan Sumatera dari 11,6% menjadi 12,5%.

Dimana, beban pokok pendapatan pada Semester Pertama 2020 turun sebesar -11.3% dari Rp4.84 triliun menjadi Rp4.29 triliun.

“Ini dampak dari penurunan volume penjualan disertai dengan harga batu bara yang lebih rendah dan upaya efisiensi berkelanjutan pada biaya produksi seperti penggunaan batu bara dengan nilai kalori lebih rendah dan peningkatan bahan bakar alternatif,” terangnya.

Baca Juga: Mantap! Perusahaan Semen Milik Negara Untungnya Ratusan Miliar

Lalu, laba bruto menurun sebesar -12,3% menjadi Rp1.879,9 miliar dibandingkan dengan Rp2.142,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Marjin laba bruto menurun sebesar -30bps dari 30,7% menjadi 30,4% pada Semester Pertama 2020. Marjin EBITDA mengalami penurunan sebesar -140 bps dari 16,9% menjadi 15,5% demikian juga dengan marjin laba usaha sebesar -240 bps dari 8,5% menjadi 6,1% pada Semester Pertama 2020.

Satu kali penyisihan penurunan nilai mesin dan peralatan sebesar Rp73,5 miliar berdampak pada penurunan Laba Usaha. Tanpa alokasi satu kali tersebut, Laba Usaha kami turun sebesar Rp139 miliar atau turun 24%, bukan 36% dibandingkan hasil Semester Pertama 2019.

Perseroan mencatat pendapatan keuangan-neto lebih rendah sebesar -16,3% dari Rp197,3 miliar pada Semester Pertama 2019 menjadi Rp165,2 miliar pada Semester Pertama 2020 yang disebabkan oleh tingkat suku bunga yang relatif rebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: