Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Curhat Sempat Ketar-ketir Pikirkan Pasar Modal

Jokowi Curhat Sempat Ketar-ketir Pikirkan Pasar Modal Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo curhat jika di awal pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, Ia ketar-ketir memikirkan ketahanan pasar modal tanah air. Hal tersebut disebabkan efek pandemi Covid-19 menimbulkan ketidakpastian yang panjang, sehingga mempengaruhi aktivitas investasi.

“Jadi saat kita hadapi pandemi COVID-19 ini ada kekhawatiran dalam diri saya terhadap industri pasar modal kita apakah mampu bertahan. Namun kekhawatiran saya itu hingga saat ini tidak terjadi karena otoritas pasar modal sigap menyiapkan berbagai kebijakan,” akunya, dalam pidato singkat secara virtual pada perayaan 43 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia yang bertema "Memperkuat Stabilitas Pasar Modal pada Era New Normal” di Jakarta, Senin (10/8/2020).

Baca Juga: Tahan Banting, Jokowi Lemparkan Pujian ke Pasar Modal

Pada awal Covid-19, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terpuruk hingga terdepak ke posisi 3.937 pada akhir April 2020. Namun setelah itu IHSG kembali pulih. Kini IHSG sudah berada di level 5.100-an. Meskipun volatilitas masih terjadi.

Ia pun memberikan apresiasi atas kinerja positif PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait capaian jumlah perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) hingga hari ini yang sebanyak 35 Perusahaan Tercatat.

"Sebanyak 35 saham baru di tahun ini merupakan jumlah IPO tertinggi di bursa Asean," kata Jokowi.

Baca Juga: Ekonomi RI Jeblok, Asing Angkat Kaki Berjamaah dari Pasar Modal

Selain itu, Presiden juga mengapresiasi kinerja Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal mengenai pencapaian total investor yang mencapai 3,0 juta investor atau meningkat tiga kali lipat dari posisi di akhir 2016. "Sekarang ini ada 30 juta investor. Saya sangat mengapresiasi capaian ini," ujar Jokowi.

"Bahkan pasar modal kita tetap dapat menorehkan kinerja yang ini dibuktikan adanya 35 IPO baru tahun ini dan penambahan produk lainya, dan itu jumlah IPO tertinggi di antara bursa ASEAN sepanjang 2020. Jumlah investor Indonesia juga mencapai 3 juta atau naik 3 kali lipat dalam 3 tahun terakhir. Saya sangat apresiasi pencapaian ini," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: