Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sinergi BUMN & Swasta, Perhutani Kembangkan Industri Non-Kayu

Sinergi BUMN & Swasta, Perhutani Kembangkan Industri Non-Kayu Kredit Foto: Perhutani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro meninjau lokasi kerja sama tanaman agroforestry tebu dengan PTPN XI di petak 118a seluas 18 ha dan petak 123 seluas 13 ha di wilayah Resor Pemangkuan Hutan Teguhan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rejuno Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan pada Kamis (6/8/2020).

Wahyu menyampaikan, hal ini merupakan pengembangan bisnis Perhutani dari sektor industri nonkayu sekaligus untuk membantu pemerintah dalam peningkatan ketahanan pangan karena gula merupakan kebutuhan pokok masyarakat dan menjadi salah satu komoditas impor.

Di wilayah Jawa Timur, Perhutani bersinergi dengan PTPN X, XI, dan pihak swasta dengan menggunakan payung hukum Peraturan Menteri LHK P81/2016 tentang Penggunaan dan Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan, dengan kombinasi penanaman kayu dan tebu di area lahan hutan yang selama ini belum bisa dimanfaatkan dengan optimal dengan potensi luas sekitar 11.197 ha.

Baca Juga: Sucofindo Optimis Kualitas Produk Dukung Industri Indonesia

Baca Juga: Indef: It's a Win-Win Solution untuk Bank dan Nasabah

"Dengan prinsip saling menguntungkan, kebutuhan pabrik gula bisa terpenuhi dan kita bisa melakukan reboisasi hutan dengan baik dan belajar berbisnis tebu sekaligus dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dari hasil hutan bukan kayu," ujar Wahyu dalam keterangan pers, Selasa (11/8/2020).

Ke depannya Perhutani akan meningkatkan kerja sama dengan bentuk tripartit antara Perhutani, PTPN/swasta dengan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH). Perhutani sebagai penyedia lahan, untuk pembiayaan dan pengolahan tebu menjadi gula adalah PTPN/swata dengan LMDH sebagai tenaga pengelolaan lahan.

Kerja sama tripartit ini diharapkan akan mampu menguntungkan para pihak sekaligus sebagai upaya untuk pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Wahyu dalam rangkaian kegiatannya juga mengunjungi Wana Wisata Srambang Park di kawasan hutan Perhutani KPH Lawu Ds yang berada di Desa Manyul, Kecamayan Girimulyo, Kabupaten Ngawi dan industri Pabrik Minyak Kayu Putih serta Pabrik Gondorukem dan Terpentin (PGT) di Sukun Ponorogo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: