Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis Makanan-Minuman Diprediksi Tumbuh 30%

Bisnis Makanan-Minuman Diprediksi Tumbuh 30% Kredit Foto: Antara/Jojon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bisnis makanan dan minuman diperkirakan masih berkembang positif tahun ini. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Abdul Rochim yakin sektor ini tetap tumbuh setidaknya dengan angka pertumbuhan 30%.

"Kami memproyeksikan industri makanan minuman dapat tumbuh sekitar 30% pada akhir tahun 2020," kata Rochim di Jakarta, Selasa (11/8/2020).

Baca Juga: Sucofindo Optimis Kualitas Produk Dukung Industri Indonesia

Ia mengatakan, sektor ini merupakan salah satu sektor manufaktur yang masih mampu tumbuh positif pada triwulan II di tengah tekanan berat akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan II-2020, industri makanan minuman tumbuh sebesar 0,22% secara tahunan (yoy).

"Pertumbuhan positif sektor industri ini merupakan momentum yang harus terus dijaga dan juga ditingkatkan sehingga dapat konsisten memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional," ucapnya.

Ia menjelaskan, beberapa komoditas unggulan yang memacu kinerja industri makanan minuman tersebut, antara lain, produk olahan ikan, mi, dan kopi. "Selain itu, pertumbuhan sektor industri ini juga didukung oleh peningkatan nilai ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan minyak inti kelapa sawit (PKO)," ungkapnya.

Menurut Rochim, guna menjaga tren positif di sektor ini, salah satu langkah penting yang menjadi fokus utama adalah mendorong ketersediaan bahan baku agar bisa mencukupi kebutuhan produktivitas manufakturnya. Dalam hal ini, pemerintah aktif berkoordinasi dengan para stakeholder terkait baik di tingkat kementerian maupun pelaku industri agar bisa berjalan lancar.

Lebih lanjut, hal lain yang juga membantu sektor industri makanan minuman tumbuh positif adalah mulai dibukanya pusat perbelanjaan. Namun demikian, pengelola dan pengunjung pusat perbelanjaan harus dapat mematuhi penerapan protokol kesehatan.

"Selain itu, di tengah kondisi pandemi, masyarakat membeli cukup banyak beberapa produk makanan olahan melalui online," ujarnya.

Rochim pun optimistis kinerja industri makanan minuman masih dapat tumbuh positif untuk periode berikutnya.

"Pertumbuhan positif ini tentu tergantung dari dua hal penting, yaitu kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan yang kedua adalah perkembangan dari pandemi Covid-19 yang diharapkan dapat segera menurun dan hilang dari Indonesia," pungkasnya.

Baca Juga: AWK Siap 'Bimbing' Rai Mantra-Ni Luh Djelantik di DPD RI

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: