Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gegara Trump Boikot WeChat, Bisnis Apple di China Terancam Goyah

Gegara Trump Boikot WeChat, Bisnis Apple di China Terancam Goyah Kredit Foto: REUTERS/Petar Kujundzic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Boikot Amerika Serikat (AS) terhadap WeChat bisa mengancam eksistensi iPhone milik Apple di Negeri Tirai Bambu. Mengapa demikian?

Mengutip KrAsia, Rabu (12/8/2020), perintah eksekutif baru Presiden AS, Donald Trump berpotensi mengganggu bisnis iPhone Apple di China. Sebab, aturan itu melarang individu dan perusahaan AS bertransaksi dengan WeChat dan segala lini bisnisnya.

Administrasi Trump menyebut, akan ada penjelasan lebih lanjut soal rincian jenis transaksi dalam aturan itu. Namun, sejumlah pihak mengatakan, "itu merupakan upaya untuk menghalangi perusahaan AS beroperasi di China."

Baca Juga: Gegara Sanksi Amerika, Huawei Terancam Kehabisan ....

Baca Juga: Uni Eropa Hukum China, Rusia, dan Korut! Gegara Serangan ....

Beberapa analis bahkan menilai, Apple tampaknya mesti berhenti menawarkan aplikasi WeChat di iOS App Store seluruh dunia. Namun, jika itu terjadi, maka Apple akan terkena dampak besar.

"Pengiriman iPhone global bisa turun 25%-30% tahun ini," begitulah perkiraan dari Analis TF International Securities, Ming-chi Kuo yang terkenal dengan risetnya terhadap Apple.

Kuo melanjutkan, itu juga akan mengurangi pengiriman produk populer lain, seperti AirPod, iPad, MacBook, dan Apple Watch di kisaran 15%-25%. 

Ia menambahkan, "jika aplikasi dihapus dari App Store AS, pengiriman produk mungkin turun kurang dari 3%."

Sayangnya, Apple tak menanggapi pertanyaan terkait potensi penghapusan WeChat dari App Store.

Asal tahu saja, pengguna iPhone di China tampak lebih memilih WeChat ketimbang iPhone. Buktinya, dalam jajak pendapat di Weibo yang menanyakan 'akankah kamu beralih dari iPhone kalau WeChat tak lagi tersedia di iOS?', lebih dari 1,2 juta dari 1,3 juta orang memilih mengganti ponselnya.

Meski jajak pendapat itu tak mewakili seluruh China, sentimen itu nyata. Sebab, WeChat lebih dari sekadar aplikasi perpesanan bagi pengguna di China. WeChat merupakan aplikasi pembayaran seluler terbesar di China, berkontribusi hampir 40% dari 8,4 triliun dolar AS dalam transaksi pembayaran seluler pada kuartal IV 2019.

Di sisi lain, Apple juga makin bergantung pada pasar China. Menurut perkiraan Canalys, China merupakan pasar iPhone terbesar kedua tahun lalu. Laporan pendapatan terbaru Apple menunjukkan, China daratan, Hong Kong, Makau, dan Taiwan menyumbang lebih dari 15% pendapatan Apple.

Penjualan iPhone di China juga masih bertumbuh berkat potongan harga yang agresif serta popularitas iPhone 11 dan iPhone SE.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: