Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Qoala & Kata.ai Harap Strategi AI Selesaikan Beragam Masalah RI

Qoala & Kata.ai Harap Strategi AI Selesaikan Beragam Masalah RI Kredit Foto: Entrepreneur.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di peringatan HUT RI ke-75 ini, pemerintah meluncurkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial. Strategi nasional ini disusun oleh Kemenristek BRIN serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Pemerintah juga menggandeng empat perusahaan rintisan Tanah Air yang bergerak di bidang pengembangan teknologi AI untuk ikut merumuskan strategi nasional ini. Salah satunya Kata.ai, yang selama ini dikenal sebagai pengembang teknologi natural language processing (NLP) dan penyedia layanan chatbot.

VP Marketing Qoala, Cliff Sutantijo, keterlibatan Kata.ai dalam merumuskan strategi nasional tersebut merupakan sebuah lompatan untuk mengejar negara lain yang selangkah lebih maju dalam pengembangan teknologi AI. Cliff juga berharap AI bisa mengubah persepsi masyarakat tentang asuransi.

Baca Juga: Artificial Intelligence Akan Selesaikan Covid-19?

Baca Juga: Perhotelan Lagi Lesu, OYO Rambah Bisnis Kedai Kopi

"Di negara lain, AI sudah diaplikasikan lebih dulu di dunia asuransi dan lebih canggih. Contohnya, untuk asuransi kesehatan, premi didasarkan pada riwayat kesehatan. Nah, negara lain punya AI berupa facial recognition (pengenalan wajah) yang bisa mengetahui level merokok seseorang. Semakin tinggi level kebiasaan merokoknya, premi asuransi kesehatannya semakin besar," papar Cliff dalam diskusi live Instagram bertajuk Help Conversations Turned Into Conversions, Selasa (11/8/2020).

Diskusi ini digelar secara online oleh Qoala dan dipandu oleh Cliff beberapa waktu lalu. Co-founder sekaligus CEO Kata.ai, Irzan Raditya menjadi narasumber dalam diskusi ini.

Cliff menjelaskan, Qoala juga sudah mengaplikasikan teknologi AI untuk proses klaim asuransi smartphone. Apabila gawai rusak, pelanggan cukup mengirimkan video kondisi kerusakannya. Selanjutnya, sistem berbasis teknologi AI akan membaca video tersebut. Dalam hitungan menit, akan keluar hasil; apakah smartphone rusak dan layak diklaim.

"Khusus untuk dunia insurtech, kami berharap AI bisa mengubah persepsi orang bahwa asuransi itu penting untuk melindungi kita dari hal yang tidak diinginkan. Saya optimis Indonesia akan mengadopsi AI secara matang dan bisa diterima seluruh masyarakat," katanya.

Baca Juga: AWK Ngotot Ngantor Meski Dipecat dari Anggota DPD RI, Ini Alasannya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: