Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR Dukung Penuh BUMN Farmasi Ciptakan Vaksin Covid-19

DPR Dukung Penuh BUMN Farmasi Ciptakan Vaksin Covid-19 Kredit Foto: Antara/Agung Rajasa
Warta Ekonomi -

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memastikan akan bersama-sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi dalam mempercepat produksi vaksin Covid-19 yang saat ini sedang uji coba tahap terakhir atau tahap ketiga oleh Bio Farma.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima merespons positif langkah Bio Farma menggenjot produksi vaksin. Menurut dia, hal itu dapat memberikan optimisme bagi masyarakat dalam mengakhiri pandemi sebab masyarakat ingin virus ini segera dapat teratasi secepat mungkin.

"Kalau produksi optimis, harus optimis, produksi itu tugas BUMN. Rakyat butuh segera virus ini mati. Komisi VI akan mengawal terus bekerja sama dengan Menteri BUMN dan terutama adalah BUMN Farmasi seperti Bio Farma sebagai holding," Kata Aria, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Pandemi Bawa Cuan Dunia Farmasi, Ini Sosok Pendiri Kalbe Farma

Aria mendorong Bio Farma secepat mungkin untuk memproduksi vaksin yang sekarang masih tahap proses uji klinis sebab penyelesaian pandemi sangat tergantung pada adanya vaksin.

Polikus PDI Perjuangan ini menjelaskan, di dalam roadmap peran BUMN menangani pandemi, ada tiga skenario yang sudah dipetakan dan sudah ditetapkan oleh rapat kerja antara Kementerian BUMN dengan Komisi VI DPR RI.

"Pertama mengenai virusnya, kedua mengenai penyebaranya, yang ketiga penanganan dampak sosial ekonominya. Nah, memang itu sudah sesuai dengan arah apa yang ditetapkan oleh rapat kerja dengan Komisi VI," ujarnya.

Aria juga menjelaskan, setidaknya ada dua peran dan tugas BUMN khususnya BUMN sektor farmasi, dalam hal ini Bio Farma selaku induk dalam menanggulangi pandemi Covid-19 ini. Pertama adalah bagaimana hal yang terkait dengan masalah penyembuhan dan penyebaran, kedua adalah masalah vaksin.

Bio Farma sebagai holding BUMN di bidang farmasi diharapkan fokus mengadakan suatu pengkajian untuk segera berkolaborasi dengan berbagai perusahaan farmasi dunia maupun WHO untuk secepat mungkin proaktif untuk mendapatkan vaksin.

"Sekaligus bagaimana Bio Farma bisa melipatgandakan dan memperbanyak vaksin tersebut guna memastikan virusnya atau nanti vaksin dan setelah itu akan ditemukan obat-obatnya. Obatnya itu nanti boleh (diproduksi) BUMN Farmasi lainnya, tapi obatkan harus ketemu kalau vaksinnya ketemu dulu," kata Aria.

Baca Juga: Pemprov Bali Bakal Sediakan Loket Pungutan Wisman di Terminal Domestik Bandara

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: