Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sejarah Perkebunan Sawit: Berawal dari Rakyat!

Sejarah Perkebunan Sawit: Berawal dari Rakyat! Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meskipun kedudukan petani sawit seringkali dianggap lemah, penguasaan lahan perkebunan kelapa sawit oleh rakyat jauh lebih dominan dibandingkan perkebunan sawit yang dikuasai negara (Perkebunan Besar Negara/PBN). Perkebunan Rakyat (PR) mengambil proporsi sebesar 41 persen dari total lahan sawit di Indonesia setelah Perkebunan Besar Swasta (PBS) yang sebesar 54 persen.

Tidak hanya itu, PR di Indonesia sudah berkembang lebih dahulu sebelum munculnya perkebunan sawit negara dan swasta tersebut. Tonggak awal revolusi perkebunan sawit di Indonesia khususnya kebun sawit rakyat diawali dengan empat pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR).

Baca Juga: Babel’s Story: Ekspor Cangkang Sawit Sudah, Next Briket Sawit

Perlu diingat bahwa pola PIR kelapa sawit tersebut tidak ada kaitannya dengan sistem tanam paksa (culture stelsel) yang diluncurkan di masa penjajahan Belanda pada abad ke-19. PIR kelapa sawit mulai berkembang pada tahun 1970-an dengan suntikan dana dari Bank Dunia, ADB, dan Jerman Barat untuk PIR Ophir. PIR Ophir merupakan salah satu bentuk proyek perkebunan yang dikembangkan pemerintah melalui pola kerja sama antara rakyat (plasma) dan perusahaan besar (inti).

Pengembangan industri hilir kelapa sawit sejak awal sudah menjadi visi pemerintah seiring dengan pengembangan pola PIR kelapa sawit. Tidak hanya bahan baku utama yang berasal dari buah sawit, limbah kelapa sawit dan cangkangnya pun dapat diolah menjadi berbagai produk dan keperluan.

Pengembangan pabrik minyak goreng pertama dibuat di PTP-6 Adolina pada tahun 1977, tetapi sangat disayangkan bahwa saat ini pabrik tersebut sudah tutup. Hingga akhirnya pada tahun 2011, studi tentang pengembangan industri hilir pun mulai digalakkan. Berdasarkan studi tersebut dapat disimpulkan bahwa perkebunan kelapa sawit dapat menjadi sumber energi tidak hanya dengan bahan baku utamanya, tetapi juga berasal dari limbah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: