Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Vaksin Corona dari Rusia, Tak Aman dan Tak Sesuai Kaidah

Vaksin Corona dari Rusia, Tak Aman dan Tak Sesuai Kaidah Kredit Foto: Reuters/Anton Vaganov
Warta Ekonomi, Jakarta -

Manajer Peneliti Biomolekular Australian National University dan Direktur Utama Lipotek Australia, Ines Atmosukarto mengatakan vaksin COVID-19 buatan Rusia tidak sesuai kaidah penelitian vaksin karena seharusnya menjalani seluruh fase uji klinis yakni fase 1, 2, dan 3.

"Vaksin tersebut baru fase 1 tiba-tiba Putin mengumumkan bahwa ini sudah akan diberikan kepada masyarakat, tentunya kalau dari segi kita sebagai peneliti dan kebetulan terlibat dalam pengembangan vaksin bahwa suatu vaksin bisa loncat dari fase 1 langsung diberikan kepada masyarakat itu menyalahi banyak kaidah penelitian terutama dalam menjaga keselamatan orang-orang yang nanati akan diberikan vaksin," kata Ines dalam diskusi publik dalam jaringan "COVID-19 dan Prospek Vaksin untuk Indonesia" di Jakarta, Jumat.

Baca Juga: Ketika Vaksin Rusia Picu Keraguan Dunia Internasional

Menurut dia, pengembangan vaksin harus melalui uji klinis fase 1, 2, dan 3 karena untuk menjamin keamanan dan manfaat dari vaksin.

"Karena kita tahu kenapa ada uji klinis dan kenapa sampai ada tiga tahap itu sebenarnya adalah untuk melindungi masyarakat," ujar Ines.

Keselamatan dan keamanan menjadi sangat krusial karena vaksin disuntikkan pada orang sehat untuk mencegah terinfeksi dari penyakit tertentu.

"Sangat berbahaya apabila tiba-tiba nanti karena kita semua dalam 'race' mencari vaksin tiba-tiba kita membiarkan atau membolehkan adanya motong jalan yang mungkin drastis," tuturnya.

Uji klinis fase 1 dilakukan pada 20-an orang untuk mengetahui apakah ada hal-hal keselamatan yang sangat fatal yang harus diketahui lebih dahulu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: