Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minus 27,8%, Resesi Ekonomi Jepang Makin Parah

Minus 27,8%, Resesi Ekonomi Jepang Makin Parah Kredit Foto: The Yomiuri Shimbun/Takashi Ozaki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonomi Jepang mengalami kontraksi yang sangat besar pada kuartal II-2020 yang membuat resesi makin dalam. Hal ini karena pandemi virus corona yang menghancurkan bisnis dan daya beli.

Ekonomi Jepang menyusut 7,8% pada kuartal II 2020 (Quartal to Quartal/QtQ). Sementara, secara tahunan, ekonomi Jepang minus 27,8% (year on year/yoy).

Baca Juga: Inggris Resmi Resesi Ekonomi, Pertama dalam 11 Tahun Terakhir

Minusnya ekonomi Jepang ini sekaligus menjadi yang terbesar sejak 1980. Hal ini membuat pemerintah Jepang berada dalam tekanan untuk mengambil tindakan yang lebih berani guna mencegah ekonomi terkoreksi lebih dalam lagi. Demikian seperti dilansir CNBC, Senin (17/8/2020).

Minusnya ekonomi Jepang ini diakibatkan oleh lemahnya ekspor dan konsumsi akibat lockdown. Meskipun pemerintah Jepang sudah membuka kembali pada Mei, nyatanya masyarakat masih menahan belanjanya karena kenaikan kasus baru.

Konsumsi swasta, yang menyumbang lebih dari setengah ekonomi Jepang, turun 8,2% untuk kuartal tersebut, lebih besar dari perkiraan analis penurunan 7,1%. Belanja modal turun 1,5% pada kuartal kedua, kurang dari perkiraan pasar median untuk penurunan 4,2%.

Jepang sendiri telah mengerahkan stimulus fiskal dan moneter besar-besaran untuk meredam pukulan dari pandemi, yang melanda ekonomi yang sudah terhuyung-huyung dari kenaikan pajak penjualan tahun lalu dan perang perdagangan AS-China.

Sementara ekonomi telah dibuka kembali setelah pemerintah mencabut langkah-langkah darurat pada akhir Mei, naiknya lagi jumlah kasus infeksi Covid-19 yang mengkhawatirkan mengaburkan prospek bisnis dan pengeluaran rumah tangga.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: