Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Militer AS Siapkan Skenario Perang Siluman, Seperti Apa?

Militer AS Siapkan Skenario Perang Siluman, Seperti Apa? Kredit Foto: US Air Force/Sgt. Clayton Cupit
Warta Ekonomi, Washington -

Sekelompok pesawat pembom siluman B-2 Spirit, jet tempur F-35 Lightning II, dan pesawat tanpa awak (drone) RQ-170, dikerahkan Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force), dalam latihan tempur bertajuk Uji Coba Kekuatan Besar (LFTE).

Menyusul ketegangan yang kian meningkat dengan sejumlah negara semisal Rusia, China, dan Iran, Amerika terus melakukan persiapan jika harus menghadapi skenario terburuk konflik horizontal. Menurut laporan yang diperoleh dari Fox News, militer AS melakukan eksplorasi sejumlah tekologi tempur yang belum pernah digunakan.

Baca Juga: Memanas, Rudal Taiwan Sukses Usir Jet-jet Tempur China

Tak hanya pesawat pembom, jet tempur, dan drone. Sejumlah peralatan perang lainnya seperti perangkat lunak, senjata, dan taktik dalam skenario peperangan, juga bakal diasah kemampuannya.

"LFTE ini menilai taktik dan kelayakan F-35 untuk memberikan dukungan SEAD (Tekanan Pertahanan Udara Musuh) yang ditingkatkan ke platform LO (Pengamatan Rendah), termasuk B-2 dan RQ-170, dalam lingkungan operasional yang realistis," bunyi pernyataan Angkatan Udara AS.

Latihan tempur ini sudah digelar pada 4-6 Agustus 2020 lalu, dengan fokus Pengamatan Rendah, dan demontstrasi penggunaan teknologi baru. Hal tersebut dinyatakan langsung oleh Kepala Persenjataan Sayap Tempur ke-53 Angkatan Udara AS.

Sejumlah teknologi canggih terutama soal pembagian data navigasi kolektif antara drone RQ-170, ke pesawat F-35 dan B-2, dengan tujuan strategis. Jaringan antar pesawat ini saling terhubung dan dirancang dengan tujuan sebagai platform tempur independen dalam jaringan yang lebih luas.

Drone RQ-170 akan dijadikan andalan untuk memperoleh data navigasi hingga data intelijen. Semakin cepat data tersebut tersebar dengan platform udara lainnya, maka serangan yang dibangun akan lebih efektif untuk menghancurkan sasaran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: