PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau (BBNI) tetap menjalankan fungsi intermediasinya dengan baik, selektif, dan terukur meskipun pada semester pertama 2020 perekonomian terkontraksi 5,23% yoy karena dampak pandemi Covid-19.
Hal ini ditunjukan dengan kredit yang tumbuh sebesar 5,0% yoy, dari Rp549,23 triliun pada semester pertama 2019 menjadi Rp576,78 triliun pada semester pertama 2020, atau BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp27,5 triliun di semester pertama 2020.
Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati mengatakan, pertumbuhan ini sejalan dengan program pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional sehingga ekspansi kredit didukung dengan kebijakan stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Baca Juga: Lagi Pandemi, Aset BNI Tumbuh Jadi Rp880,12 Triliun
Di antaranya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 tentang penempatan dana pemerintah di bank umum, serta PMK Nomor 71 dan 98 tentang Tata Cara Penjaminan Pemerintah kepada pelaku usaha dalam rangka pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional.
"Pertumbuhan kredit dikontribusi oleh kredit korporasi swasta yang tumbuh 12,6% yoy, dari Rp174,3 triliun pada semester pertama 2019 menjadi Rp196,32 triliun pada semester pertama 2020," jelas Adi di Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Selain itu, pertumbuhan kredit tersebut juga ditopang oleh kredit pada korporasi BUMN yang tumbuh 6,1% yoy, dari Rp111,04 triliun pada semester pertama 2019 menjadi Rp117,8 triliun pada semester pertama 2020.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti