Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan E-Commerce Besutan Jack Ma Naik 34%, Ini Sebabnya!

Pendapatan E-Commerce Besutan Jack Ma Naik 34%, Ini Sebabnya! Kredit Foto: Alibaba
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendapatan raksasa ritel daring besutan Jack Ma, Alibaba, meroket dua digit; melebihi ekspektasi pasar. Kira-kira, berapakah peningkatan pendapatan Alibaba?

Melansir KrAsia, Jumat (21/8/2020), pendapatan Alibaba mencapai angka 21,76 miliar dolar AS; meningkat 34% daripada tahun lalu. Sementara, ekspektasi pasar hanyalah 21,4 miliar dolar AS.

“Kami berada dalam posisi yang baik untuk menangkap pertumbuhan dari transformasi digital yang sedang berlangsung, yang juga dipercepat oleh pandemi; baik dari segi konsumsi maupun operasi perusahaan,” jelas Kepala Eksekutif Alibaba, Daniel Zhang.

Baca Juga: Cara Lindungi HP Android dari SMS Bahaya

Baca Juga: Film Tilik Tembus 3 Juta Views, Cuannya Hampir 1/2 Miliar!

Ekosistem bisnis ritel daring Alibaba mendapat keuntungan dari lonjakan pengeluaran daring setelah pandemi. Pasar daring Alibaba yang mencakup Taobao, Taobao Live, dan Tmall memperoleh tambahan 28 juta pengguna aktif bulanan. Saat ini, ekosistem ritel daring Alibaba memiliki total 874 juta pengguna bulanan.

Zhang menambahkan, “dinamika secara fundamental telah mengubah lingkungan makro ekonomi dan kehidupan sehari-hari kita; itu juga membuka peluang baru.”

Integrasi mendalam perusahaan ke sejumlah segmen ekonomi digital juga membuahkan hasil. Di bisnis pengantaran makanan misalnya, Ele.me mencatat pertumbuhan 30% jumlah pedagang. Ada pula 45% pelanggan baru Ele.me yang berasal dari Alipay.

Dari segi nilai barang dagangan bruto (GMV), Tmall mencatatkan pertumbuhan 27% penjualan barang fisik selama kuartal II 2020.

Alibaba Cloud juga mengalami peningkatan pendapatan sebesar 59%; karena adanya peningkatan permintaan infrastruktur digital, menghasilkan pendapatan rata-rata per pelanggan yang lebih tinggi.

Sekadar informasi, Alibaba berisiko menjadi target sanksi pemerintah AS yang selanjutnya; seperti yang diisyaratkan oleh Presiden Donald Trump pada pekan lalu.

Dalam panggilan pendapatan, Zhang menyampaikan kecemasan dengan berujar, “sebagai e-commerce terbesar dunia, fokus komersial Alibaba di AS adalah mendukung merek, peritel, bisnis kecil, dan petani AS untuk menjual kepada konsumen dan mitra dagang di China dan pasar utama lain secara global.”

Zhang juga yakin perdagangan global akan terus berlanjut. Untuk itu, pihaknya tengah memantau tiap perubahan kebijakan AS terhadap perusahaan berbasis di China. Ia juga mengklaim akan mematuhi peraturan AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: