Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Melongo, OVO hingga GoPay Didepak ShopeePay!

Bikin Melongo, OVO hingga GoPay Didepak ShopeePay! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Snapcart telah melakukan survei online selama tiga bulan (Juni, Juli, dan Agustus), yang mencakup seluruh wilayah Indonesia, dengan responden dipilih 1.000 orang. Survei ini dilakukan untuk mengetahui tren perilaku konsumen dengan penggunaan aplikasi dompet digital atau e-wallet di gerai-gerai belanja online dan offline.

Astrid Williandry, Direktur Snapcart Indonesia, mengungkapkan, sebagai salah satu pemain di tengah sederet penyedia fitur layanan keuangan elektronik, ShopeePay saat ini merupakan e-wallet yang memiliki laju pertumbuhan paling pesat dari awal 2020 ini.

Survei tersebut menyebutkan bahwa ShopeePay merupakan e-wallet yang mengalami pertumbuhan paling pesat, jauh di atas OVO, GoPay, Dana, dan LinkAja. Pertumbuhan ini didukung oleh gencarnya strategi ShopeePay dalam menjangkau dan memeroleh konsumen baru, yang terlihat salah satunya melalui kelengkapan fitur dan menambah jangkauan merchant di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Pendiri Shopee Masuk Top 10 Orang Terkaya di Singapura

Baca Juga: Shopee Paling Berjaya di Indonesia, Tokopedia-Bukalapak Lewat

"Di satu sisi, integrasi ShopeePay dalam aplikasi Shopee yang sekarang sudah menjadi e-commerce terbesar di Indonesia pun mendukung keberhasilan ini," ungkap Astrid, Senin (24/8/2020).

Hasil survei juga menunjukkan dalam tiga bulan terakhir ini, ShopeePay menjadi brand aplikasi dompet digital dengan pengguna terbesar (68%), disusul oleh OVO dan GoPay yang bersaing ketat di masing-masing 56%, serta Dana (42%), dan LinkAja (19%).

Lima brand itu paling populer karena gencar melakukan promosi dan menjalin kerja sama dengan banyak merchant sehingga dikenal oleh konsumen.

Selain menjadi e-wallet dengan jumlah pengguna terbesar, ShopeePay juga tercatat memiliki pangsa pasar jumlah transaksi paling tinggi, yakni 32% dari total jumlah transaksi e-wallet di Indonesia, disusul OVO (25% dari total), GoPay (20% dari total), kemudian DANA (16% dari total) dan LinkAja (8% dari total).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: