Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat! Korsel Mulai Diterpa Gelombang Kedua Covid-19, Muncul...

Gawat! Korsel Mulai Diterpa Gelombang Kedua Covid-19, Muncul... Kredit Foto: AP Photo/Newsis
Warta Ekonomi, Seoul -

Seoul memberlakukan aturan ketat baru yang mewajibkan penggunaan masker bagi warganya di tengah peningkatan infeksi virus corona yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Lonjakan kasus Covid-19 itu dikaitkan dengan jemaat sebuah gereja dan unjuk rasa besar-besaran yang digelar.

Mulai Senin, warga Seoul wajib memakai masker di dalam dan di luar ruangan setiap saat, kecuali saat makan. Aturan serupa telah diberlakukan di Provinsi Gyeonggi, yang mengelilingi Seoul, dan Provinsi Chungcheong Utara, sejak pekan lalu.

Baca Juga: Ngebet Cepat Pulihkan Ekonomi, RI Minta Bantuan Korsel hingga UEA

"Kami berharap dapat kembali mengatur gagasan dan mengingatkan semua penduduk bahwa memakai masker wajah adalah dasar-dasar untuk tetap aman dalam kehidupan sehari-hari, serta janji sosial," kata Plt. Wali Kota Seoul, Seo Jeoung-hyup, kepada wartawan sebagaimana dilansir RT.

Sebelumnya, orang-orang hanya diwajibkan untuk mengenakan masker di transportasi umum, termasuk bus, kereta bawah tanah, dan taksi. Aturan ini diperkenalkan pada Mei ketika Korea Selatan pertama kali terkena virus corona.

Selama berbulan-bulan, Korea Selatan dipuji secara luas atas keberhasilannya membawa tingkat infeksi mendekati nol dengan segera mengatur pengujian massal dan pelacakan kontak yang efektif. Namun, pihak berwenang kembali memperingatkan penduduk ketika hotspot virus corona baru terus muncul dalam beberapa pekan terakhir.

Sebanyak 266 kasus baru dilaporkan pada Senin (24/8/2020), 258 di antaranya ditularkan secara lokal. Ini adalah pertama kalinya kenaikan harian turun di bawah 300 dalam empat hari.

Peningkatan infeksi dikaitkan dengan Gereja Sarang Jeil yang berbasis di Seoul, serta unjuk rasa anti-pemerintah besar-besaran yang berlangsung di ibu kota pada 15 Agustus meskipun ada peringatan terhadap pertemuan besar.

Pihak berwenang saat ini sedang mendiskusikan opsi untuk memberlakukan aturan jarak sosial tingkat tertinggi, yang dikenal sebagai Fase 3.

"Jika kami tidak dapat menghentikannya pada tahap ini, kami tidak punya pilihan selain meningkatkan ke fase ketiga jarak sosial," kata Presiden Moon Jae-in memberi tahu para pembantunya, seperti dikutip oleh Reuters.

Secara keseluruhan, Korea Selatan memiliki 17.665 kasus Covid-19, dan 309 kematian sejak dimulainya wabah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: