Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sadis! Melbourne Perpanjang Status Darurat Sampai 12 Bulan

Sadis! Melbourne Perpanjang Status Darurat Sampai 12 Bulan Kredit Foto: Reuters/Loren Elliott
Warta Ekonomi, Melbourne -

Negara bagian Victoria dengan ibu kota Melbourne ingin memperpanjang keadaan darurat selama 12 bulan lagi. Mengapa keadaan darurat ini diberlakukan dan apa bedanya dengan keadaan darurat dari negara lain?

Apakah tentara akan dikerahkan di jalan-jalan, seperti misalnya keadaan darurat militer? Keadaaan darurat di Victoria menjadi pemberitaan setelah Premier Daniel Andrews menyatakan pemerintah akan mengusulkan diperpanjang, yang seharusnya berakhir tanggal 13 September.

Baca Juga: Seluruh Rakyat Australia Dipastikan Dapat Vaksin Covid-19

Biasanya keadaan darurat hanya berlangsung sebentar dan sementara. Jadi apa sebenarnya keadaan darurat di Victoria ini?

Keadaan darurat akan memberikan kuasa secara hukum bagi Kepala Bidang Kesehatan Victoria Brett Sutton untuk melakukan tindakan yang dilakukannya.

Kepala Bidang Kesehatan atau Chief Medical Officer adalah jabatan yang ada di setiap negara bagian dan federal Australia, dijabat oleh para ahli yang bertindak independen dan tugasnya memberikan pendapat kepada pemerintah.

Jabatan ini bukan jabatan politik karena di negara bagian masih ada jabatan Menteri Kesehatan yang biasanya diisi oleh anggota parlemen dari partai yang memerintah saat itu.

Lewat jabatan ini, Brett memberikan imbauan untuk pemakaian masker, jumlah orang yang boleh mendatangi pub atau hal berkenaan dengan karantina.

Keadaan darurat juga memberikan kuasa kepada Kepala Bidang Kesehatan dan petugas lainnya untuk menahan siapa saja "dalam masa tertentu untuk mengurangi risiko ancaman terhadap kesehatan publik".

Kuasa lain yang bisa dilakukan adalah membatasi pergerakan orang, melakukan pemeriksaaan tempat tanpa surat izin, dan "memberikan perintah kepada petugas untuk melakukan sesuatu guna melindungi kesehatan publik".

Premier Daniel menggambarkan keadaan darurat ini sebagai "instrumen hukum" yang memungkinkan penerapan aturan keselamatan dari COVID-19 di tempat kerja, pembatasan di kafe dan restoran, serta kekuatan hukum untuk mengawasi mereka yang dites positif harus menjalani isolasi di rumah selama 14 hari.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: