Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pompeo Janjikan Israel Jadi Militer Terkuat di Timur Tengah

Pompeo Janjikan Israel Jadi Militer Terkuat di Timur Tengah Kredit Foto: Reuters/Thomas Coex
Warta Ekonomi, Washington -

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menjanjikan Israel akan memiliki keunggulan militer di Timur Tengah, berdasarkan kesepakatan senjata Amerika dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Pompeo mengatakan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bahwa AS diminta untuk memberikan ke Israel 'keunggulan militer kualitatif' di tengah kekhawatiran atas penjualan senjata ke UEA.

Baca Juga: Tolak Mentah-mentah Tawaran Israel, Sudan: Demi Perdamaian

“Amerika Serikat memiliki persyaratan hukum sehubungan dengan keunggulan militer kualitatif. Kami akan terus menghormati itu," kata Pompeo kepada wartawan setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seperti dikutip dari Reuters.

Netanyahu mengatakan ia telah diyakinkan tentang masalah ini oleh Pompeo, yang memulai kunjungan Timur Tengah di Yerusalem yang akan menunjukkan dukungan AS untuk upaya perdamaian Israel-Arab dan membangun front melawan Iran, juga akan mencakup Sudan, UEA dan Bahrain.

Kesepakatan yang ditengahi AS tentang normalisasi hubungan antara Israel dan UEA diumumkan pada 13 Agustus 2020.

Tetapi ada beberapa perbedaan pendapat di Israel mengenai prospek kekuatan Teluk Persia yang sekarang memperoleh persenjataan canggih AS seperti pesawat tempur F-35.

Awal bulan ini Presiden Donald Trump membantu menengahi perjanjian bersejarah antara Israel dan UEA.

Di bawah perjanjian tersebut, Israel dan UEA menyetujui hubungan diplomatik penuh, bertukar duta besar, memulai penerbangan langsung dan perdagangan secara terbuka.

Israel juga mengatakan akan menangguhkan rencananya untuk mencaplok bagian Tepi Barat yang diduduki, sebuah langkah yang diyakini banyak orang akan mematikan peluang perdamaian dengan Palestina. 

Pompeo mencatat bahwa Israel dan UEA melihat ancaman bersama dari Iran dan berjanji bahwa AS bertekad untuk memastikan embargo senjata internasional tidak berakhir pada pertengahan Oktober 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: