Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bea Cukai Gorontalo Kawal Ekspor Jagung dan Molase ke Filipina

Bea Cukai Gorontalo Kawal Ekspor Jagung dan Molase ke Filipina Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bea Cukai Gorontalo terus melakukan berbagai upaya untuk menjalankan perannya sebagai fasilitator perdagangan dan asisten industri dalam negeri dengan mendukung ekspor langsung dari Gorontalo, terutama pada masa pandemi seperti sekarang. Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Bea Cukai Gorontalo, Dede Hendra Jaya, saat pihaknya mengawal pelepasan ekspor jagung dan tetes tebu (molase) Gorontalo ke Filipina, Sabtu (15/8/2020) lalu.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, yang memimpin seremoni pelepasan ekspor tersebut, didampingi Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, menyampaikan rasa bangganya.

Baca Juga: Sah, Bea Cukai Tetapkan Cukai HPTL Sebesar 57%

"Saya ingin menyampaikan rasa bangga dan bergembira sekali bahwa produksi jagung di Gorontalo meningkat dengan pesat. Mudah-mudahan bisa mencapai target 2 juta ton, sesuai target Bapak Gubernur," kata Suharso dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Diketahui bahwa dari Januari hingga Agustus 2020, Provinsi Gorontalo telah empat kali mengekspor jagung ke Filipina dengan total ekspor sebanyak 30.400 ton senilai Rp125,5 miliar. Ekspor perdana pada 9 Juni 2020 sebanyak 6.100 ton senilai Rp24,7 miliar, disusul ekspor kedua pada 17 Juni 2020 sebanyak 6.300 ton dengan nilai Rp25,9 miliar. Ekspor ketiga dilakukan pada Juli 2020 sebanyak 6.100 ton senilai Rp24,8 miliar.

Ekspor jagung untuk keempat kalinya pada tahun 2020 yang dilepas oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, sebanyak 12.000 ton dengan nilai mencapai Rp49,9 miliar. Sementara itu, ekspor tetes tebu sebanyak 11.700 ton dengan nilai sebesar Rp31,2 miliar.

"Mudah-mudahan selain dengan ekspor yang sifatnya komuditas ini, bisa dikembangkan dengan ekspor hasil pertanian lainnya atau industri yang berbasis pertanian di Gorontalo. Saya kira Gorontalo akan menjadi salah satu wilayah yang dapat diandalkan mengatasi defisit secara nasional," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: