Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tutup Caturwulan II-2020, Ada Kabar Baik dari TBS di Sumatera

Tutup Caturwulan II-2020, Ada Kabar Baik dari TBS di Sumatera Kredit Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menutup Agustus 2020, harga tandan buah segar (TBS) di beberapa provinsi sentra di Pulau Sumatera didominasi oleh pergerakan harga dengan flow menguat.

Tim Penetapan harga TBS Riau telah menyepakati harga TBS sawit dengan kategori umur 10–20 tahun mengalami kenaikan sebesar Rp10,01 per kg menjadi Rp2.012,58 per kg selama pekan keempat Agustus 2020. Tidak hanya itu, harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditetapkan sebesar Rp9.162,97 per kg dan harga Kernel Rp4.825,64 per kg.

Kondisi serupa juga dirasakan oleh petani kelapa sawit yang berada di Sumatera Selatan. Harga TBS untuk kategori tanaman kelapa sawit berumur 10–20 tahun selama periode II-Agustus 2020 mengalami kenaikan sebesar 5,8 persen dibandingkan periode sebelumnya menjadi Rp1.740,85 per kg.

Baca Juga: Harga CPO Kerek Pendapatan AALI ke Angka Rp9,1 Triliun

Baca Juga: Peran Sawit: Menyehatkan Neraca Perdagangan!

Harga CPO dan Kernel yang ditetapkan masing-masing sebesar Rp8.733,50 per kg dan Rp4.786,76 per kg. Begitupun dengan Jambi, harga TBS dengan kategori umur tanaman yang sama mengalami kenaikan hingga menjadi Rp1.887,39 per kg dengan harga CPO sebesar Rp8.829,89 per kg dan harga Kernel Rp4.260,12 per kg.

Sementara itu, harga TBS di Sumatera Utara mengalami penurunan hingga mencapai 3,1 persen menjadi Rp1.902,18 per kg dengan harga CPO dan Kernel yang ditetapkan berturut-turut sebesar Rp8.811,02 per kg dan Rp4.687,10 per kg.

Meskipun demikian, harga TBS di beberapa provinsi sentra sawit di Pulau Sumatera ini tercatat berada di atas harga TBS sawit nasional yang sekitar Rp1.411,33 per kg.

Fokus kebijakan pemerintah ke arah energi terbarukan dengan memanfaatkan potensi kelapa sawit sebagai sumber bahan baku menjadi B40, B100, D100, dan J100 ikut menjadi sentimen positif yang mendorong penguatan harga TBS tersebut. Ketersediaan stok kelapa sawit yang semakin rendah akibat penurunan produksi mengakibatkan harga TBS terkerek naik.

Tidak hanya itu, mulai membaiknya perekonomian negara-negara importir kelapa sawit akibat pelonggaran kebijakan lockdown di masing-masing negara berpengaruh terhadap permintaan dan harga minyak sawit. Namun, perlu diwaspadai bahwa mulai Oktober mendatang, peningkatan produksi TBS diperkirakan akan terjadi karena memasuki musim panen raya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: