Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keren! YIA Dilengkapi Sistem Peringatan Dini Bencana Alam

Keren! YIA Dilengkapi Sistem Peringatan Dini Bencana Alam Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Angkasa Pura I (Persero) membangun Yogyakarta International Airport (YIA) atau Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mampu mendeteksi dini berbagai bencana, sebagaimana potensi bencana yang umumnya ada di Yogyakarta.

Sistem terpadu peringatan dini potensi bencana alam ini diterapkan mengingat bagaimana YIA memang berada di DIY yang rawan gempa, berada di sisi selatan Pulau Jawa yang kerap menghadapi cuaca ekstrem dan bahkan ancaman tsunami.

Baca Juga: Dongkrak Wisata Borobudur Menhub Maksimalkan Bandara Yogyakarta

Direktur Utama AP I, Faik Fahmi, menyampaikan, tak hanya kemampuan menghadapi potensi bencana, YIA memiliki kemampuan memitigasi atau mengelola semua bencana itu agar meminimalkan kerusakan dan korban.

"Sistem terpadu peringatan dini ini sekaligus melengkapi sistem evakuasi dan manajemen bencana yang telah kami rancang sejak tahap perencanaan. Desain dan struktur seluruh bangunan di area YIA telah siap untuk dijadikan tempat evakuasi sementara (TES) ketika terjadi gempa dan tsunami," ujar Faik dalam keterangan pers, Jumat (28/8/2020).

Faik kembali menegaskan apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo yaitu AP membangun YIA dengan memperhitungkan kemampuan memitigasi gempa hingga 8,8 magnitudo dan tinggi gelombang tsunami hingga 8-12,8 meter dari permukaan laut.

Faik menjelaskan, sistem peringatan atau deteksi dini gempa dan tsunami di YIA dibangun berdasarkan perhitungan dan analisis matematis-fisik terhadap posisi dan kekuatan gempa bumi yang termonitor dari Kantor Pusat BMKG Kemayoran, Jakarta. Sistem terpadu deteksi dini gempa dan tsunami ini terdiri dari sistem monitoring atau observasi, sistem processing, sistem diseminasi, dan respons.

"Layanan bandara berkelas dunia dengan mengutamakan aspek kenyamanan, keamanan, dan keselamatan bagi seluruh pengguna jasa bandara," ucap Faik.

Pembangunan YIA dilatari makin tingginya penumpang pesawat dan pengguna jasa bandara. Pemerintah pun membangun bandara ini dengan nilai total Rp11,3 triliun. Bandara baru ini memiliki kemampuan melayani 20 juta penumpang per tahun atau 11 kali lebih besar dari Bandara Adisutjipto yang hanya dapat menampung 1,6 juta penumpang per tahun.

Selain kemampuan deteksi dini bencana, YIA dirancang dengan arsitektur bergaya modern dengan eksterior dan interior yang tetap menggambarkan budaya Yogyakarta, baik itu melalui instalasi karya seni maupun artwork.

Pembangunannya bahkan melibatkan berbagai seniman lokal Yogyakarta, serta beragam area yang telah didesain secara khusus untuk menjadi etalase Yogyakarta, Kulon Progo, dan sekitarnya.

AP juga menyiapkan area tenant untuk UMKM seluas 1.500 meter persegi di dalam terminal, area itu mampu menampung 300 UMKM. Belum lagi pada area seluas 880 meter persegi di Gedung Penghubung yang dapat mengakomodasi 170 UMKM.

"Kami juga ingin turut membangkitkan produk UMKM agar mampu bersaing dengan produk-produk internasional, khususnya di YIA," ujar Faik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: