Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Ekonomi Rendah, Sektor Asuransi Kena Batunya

Pertumbuhan Ekonomi Rendah, Sektor Asuransi Kena Batunya Kredit Foto: MSIG Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 telah berdampak terhadap industri asuransi. Mengapa demikian?

Sekadar informasi, pada 2019, ekonomi Indonesia bertumbuh 5,02 persen; lebih rendah daripada pada 2018 yang mencapai 5,17%. Berdasar kajian Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA), dampak pertumbuhan ekonomi yang rendah ini langsung dirasakan industri asuransi di Indonesia.

"Di tahun 2019, asuransi jiwa hanya mencatat pertumbuhan pendapatan premi sebesar 4,07 persen sedang premi bruto industri asuransi umum tumbuh 15,00 persen," kata Mucharor Djalil selaku pimpinan Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA).

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: UnitedHealth, Bisnis Asuransi Terkaya

Baca Juga: Propan Raya Sabet Penghargaan Indonesia Original Brand Award 2020

Menurut Mucharor, kajian itu dilakukan berdasar data 69 perusahaan dari 72 asuransi umum, di luar data lima perusahaan asuransi umum syariah full fledged, sedang tiga perusahaan belum mempublikasikan neraca keuangannya sementara ini.

Untuk asuransi jiwa, kajian dilakukan atas data 50 perusahaan asuransi jiwa, di luar lima perusahaan asuransi jiwa syariah full fledged, dan empat perusahaan asuransi jiwa yang belum mempublikasikan neraca keuangannya sampai artikel ini naik cetak.

Hasil kajian LRMA menunjukkan bahwa Premi Bruto industri asuransi umum di tahun 2019 tumbuh 15,00 persen year on year (yoy), dari Rp56,18 triliun di tahun 2018 menjadi Rp64,62 triliun pada 2019.

Dalam periode ini, pertumbuhan premi bruto para market leaders, yakni 15 perusahaan asuransi umum terbesar berdasar premi bruto 2019, sebesar 20,10 persen yoy yakni tumbuh dari Rp35,30 triliun di tahun 2018 menjadi Rp42,40 triliun di tahun 2019.

Sementara itu untuk industri asuransi jiwa, pertumbuhan Pendapatan Premi 15 perusahaan market leaders asuransi jiwa tercatat sebesar 1,28 persen, yakni dari Rp137,52 triliun di tahun 2018 menjadi Rp139,34 triliun pada 2019.

Lebih rendah dibanding pertumbuhan pendapatan premi industri asuransi jiwa yang 4,07 persen, yakni dari Rp167,96 triliun pada 2018 menjadi Rp174,80 triliun di tahun 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: