Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tergelincir di Awal Pandemi, Akankah Harga Bitcoin Anjlok Lagi?

Tergelincir di Awal Pandemi, Akankah Harga Bitcoin Anjlok Lagi? Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bitcoin (BTC) mengalami penurunan harga di sepanjang pasar saham pada Maret 2020 karena kekhawatiran pandemi Covid-19. Jika saham jatuh lagi, apakah bitcoin akan menyusul?

"Dalam jangka panjang, saya tidak melihat kehancuran pasar saham yang merusak nilai bitcoin, seperti halnya perusahaan tidak sepenuhnya dirugikan karena harga saham mereka turun," kata Thomas Perfumo, kepala intelijen untuk pertukaran aset crypto Kraken dilansir dari Forbes, Selasa (1/9/2020).

Baca Juga: Dana Premi Bitcoin Grayscale Turun Drastis

Pada bulan Maret, AS bersiap menghadapi dampak pandemi Covid-19, memberlakukan langkah-langkah pembatasan dalam upaya untuk memperlambat penyebaran virus. Imbasnya, pasar saham AS mengalami penurunan paling tajam dalam lebih dari 20 tahun. Antara 4 dan 23 Maret, S&P 500 turun sekitar 30%, penurunan drastis untuk pasar keuangan arus utama, berdasarkan data TradingView.com.

Bitcoin juga turun ke bawah dengan cara yang sama, turun sekitar 58% antara 7 dan 13 Maret. Meskipun BTC sering melihat pergerakan harga lebih besar daripada pasar arus utama, akuntansi untuk aset turun hampir dua kali lipat dari S&P 500 di bagian bawahnya, keduanya jelas harga jatuh pada periode waktu yang sama.

Bitcoin membukukan pemulihan yang cepat, bagaimanapun, memantul sekitar 162% dalam 55 hari setelah anjlok, sedangkan S&P 500 hanya memantul sekitar 47% dalam 77 hari.

"Apa yang telah kami lihat sejak Maret adalah kinerja yang lebih baik di beberapa aset safe haven seperti emas, bitcoin, dan bahkan obligasi, di mana ekuitas belum cocok," jelas Perfumo.

Industri kripto sebagian besar memandang bitcoin sebagai penyimpan aset bernilai, sering kali dibandingkan dengan emas. Seperti yang dicatat Perfumo, orang-orang memandang aset seperti lindung nilai terhadap saham, uang tunai, dll. Tempat Bitcoin sebagai lindung nilai yang independen dari pasar utama, bagaimanapun, masih memegang sebagai konsep yang bisa diperdebatkan, seperti terlihat dalam korelasinya dengan pasar lain pada waktu-waktu tertentu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: